Kesepakatan bernilai 559 juta dollar AS (Rp 6,66 triliun) untuk tujuh musim itu diumumkan pada 2012 lalu. Adapun GM memastikan keluar dari Eropa mulai 2015 sehingga akan tersisa empat tahun (2013-2019) logo dipasang tanpa ketersediaan produk di pasar.
"Harus dipahami, kesepakatan sponsor ini soal apa... ini soal dilihat mata. Mereka meninggalkan wilayah yang memiliki banyak mata (untuk melihat logo Chevrolet), jadi secara ekonomi memang membuatnya turun," ungkap Gary Fechter, notaris yang selama 35 tahun kerap disewa GM untuk mengurusi kesepakatan sponsor. Namun, Fechter mengaku tidak terlibat dalam kesepakatan GM-MU.
Meski menurun, Jim Andrews, Wakil Presiden Senior IEG—perusahaan peneliti iklan—mengatakan, walaupun Chevrolet tidak lagi dijual di Eropa, kesepakatan ini tetap punya nilai positif. Hal tersebut terutama bagi pasar global, seperti negara berkembang.
"Saya tidak akan mengklasifikasinya sebagai kesepakatan yang buruk. Namun jika kita memutar waktu ke belakang, dan tahu bahwa Anda tidak akan memasarkan merek Chevrolet di Eropa, apakah Anda akan sepakat dengan harga tersebut. Tentu saja jawabannya tidak," ucap Jim.
Asia
Para petinggi GM menampik kalau keputusan ini berujung negatif. Pasalnya, mereka akan mengandalkan kawasan Asia untuk mendongkrak popularitas merek mereka via MU.
"Siapa pun yang pernah tinggal di Eropa atau tahu kondisi di benua tersebut akan paham bahwa jumlah orang Jerman yang mendukung klub asal Inggris tidaklah banyak. Mereka punya Bundesliga atau klub sendiri yang akan dibanggakan," beber Alan Batey, Kepala GM kawasan Amerika Utara.
GM mengambil strategi ini karena sepak bola adalah olahraga dunia. "Kami tidak pernah menargetkan Eropa melalui strategi ini. Kami melakukan ini untuk pasar berkembang, terutama China dan Asia (secara umum)," tambah Alan.
Data MU menunjukkan, basis penggemar mereka tersebar di seluruh dunia dengan jumlah hingga 659 juta orang. Hampir setengahnya hidup di Asia, termasuk 108 juta jiwa di China. Selanjutnya ada 173 juta jiwa hidup di Timur Tengah dan Afrika, dan 71 juta jiwa di Amerika. Sementara itu, di Eropa cuma 90 juta jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.