Menurut data Korlantas Polri, jumlah kecelakaan di malam hingga dini hari naik dari 2011 ke 2012. Sementara selain jam tersebut, jumlah kecelekaan malah turun, meski tetap tergolong cukup besar.
”Di situlah waktu paling rawan lelah. Ambil contoh, orang jalan dari Jakarta ke Jawa Tengah berangkat pagi. Memasuki daerah Jawa Tengah sudah sore, mendekati tujuan memasuki malam. Kondisi sudah tidak fit untuk meneruskan perjalanan, tapi dipaksa karena merasa sudah dekat. Ini yang bahaya!” tegas AKBP Elbin Darwin, Kasubbag RenOps Bag Ops Korlantas Polri kepada KompasOtomotif, (24/12/2013).
Sebenarnya, lanjut Elbin, semua jam rawan kecelakaan, bergantung pada kondisi pengendara. Namun memasuki malam hari, tidak bisa dipungkiri kondisi badan sudah lelah dan harus beristirahat. Dilema antara meneruskan perjalanan karena ”nanggung” meski sudah lelah adalah kondisi bahaya, dan sebagian besar terjadi malam hari saat pengelihatan juga tak sebaik siang.
”Istilahnya, ketika sudah mengantuk dan memaksakan diri, hanya Tuhan yang tahu bagaimana nasibnya,” celetuk Elbin.
Rambu
Untuk mengantisipasi, sejak musim Lebaran Agustus lalu Korlantas Polri sudah menambah atribut rambu-rambu di sejumlah ruas jalan. Rambu khusus malam yang sanggup memendarkan cahaya ketika disorot lampu dirasa cukup membantu. Garis kejut di lokasi rawan kecelakaan juga mulai banyak.
Berikut data waktu terjadinya kecelakan:
No |
Jam |
2011 |
2012 |
Tren |
1 |
00.00-03.00 |
200 |
191 |
Turun 4,5 % |
2 |
03.00-06.00 |
211 |
181 |
Turun 14,2 % |
3 |
06.00-09.00 |
330 |
296 |
Turun 10,3 % |
4 |
09.00-12.00 |
407 |
318 |
Turun 21,8 % |
5 |
12.00-15.00 |
376 |
309 |
Turun 17,8 % |
6 |
15.00-18.00 |
356 |
303 |
Turun 14,8 % |
7 |
18.00-21.00 |
336 |
255 |
Turun 24,1 % |
8 |
21.00-24.00 |
252 |
286 |
Naik 13,4 % |
|
TOTAL |
2.468 |
2.139 |
Turun 13,3 % |