Jakarta, Kompasotomotif - Kiprah Daihatsu di belantika otomotif yang sudah ditempuh 105 tahun, telah mengembangkan berbagai teknologi berkualitas, termasuk ramah lingkungan. Kini, produsen mobil Jepang itu memiliki tiga tahapan dalam membangun teknologi hijaunya.
Tahap pertama disebut "Eco-Idle". Sistem teknologi ini mampu mengatur hidup dan mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar. Dengan sistem i-EGR, mesin mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan mengeluarkan gas CO2.
Usai itu, Daihatsu melanjutkan dengan pemakaian mesin 2 silinder turbocharged sebagai tahap kedua. Diklaim, bobot jantung pacu lebih ringan lantaran pemakaian komponen lebih sedikit. Ditunjang "active ignition system" dan berbagai pengembangan lainnya, efisiensi bahan bakar bisa mencapai 30%.
Terakhir, Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell (PMfLFC). Pada tahap ini, emisi gas buang CO2 nol, guna mewujudkan kendaraan ramah lingkungan. Jadi, Bahan dari sumber daya alam terdapat pada kendaraan, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih rendah.
Selain itu, fokus penggunaan bahan bakar cair baru yaitu Hidrazin Hidrat. Zat ini sangat tepat untuk mobil ramah lingkungan generasi baru karena memiliki kepadatan energi yang tinggi dan tidak menghasilkan CO2.
"Semua tahapan atau langkah ini merupakan wujud komitmen Daihatsu untuk menghadirkan kendaraan yang kompak, ramah lingkungan dan dengan harga yang terjangkau,” ungkap Satriyo Budiutomo, Executive Coordinator Development Project Team Research & Development Division.