Amerika Serikat Targetkan Konsumsi BBM 23,3 km per liter

Washington, KompasOtomotif - Di Indonesia, pemerintah masih menggodok program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) dengan standar konsumsi bahan bakar rata-rata 22 km per liter (kpl). Di Amerika Serikat, Presiden Barack Obama mengumumkan, wajib semua mobil yang dijual di negara tersebut  konsumsi bahan bakarnya  55 mil per galon atau 23,3 kpl mulai 2025.

"Pada pertengahan satu dekade ke depan, mobil kita akan lebih irit hampir dua kali lipat dari sekarang. Ini akan memperkuat keamanan pasokan energi. Bagus untuk keluarga kelas menengah dan mendorong produktivitas ekonomi berkesinambungan," jelas Obama yang dilansir Bloomberg (28/8/2012).

Obama bertekad untuk mengurangi ketergantungan pada minyak impor. Salah satu cara, membatasi konsumsi BBM. Dengan ini, produsen "dipaksa" harus menyuguhkan mobil yang irit bahan bakr, misalnya hibrida dan listrik.

Kebijakan pemerinah itu disampaikan oleh Corporate Average Fuel Economy (CAFE), diharapkan bisa mengurangi konsumsi minyak sampai 12 miliar barel per tahun, atau lebih hemat rata-rata 8.000 dollar AS untuk setiap satu kendaraan pada 2025.

Jerman menolak
Environmental Protection Agency dan National Highway Traffic Safety Administration sudah menyatakan dukungannya terhadap peraturan ini karena sudah membicarakannya dengan produsen otomotif. Pelaksanaan akan dimulai untuk mobil produksi 2017 sampai 2025. Produsen seperti General Motors Co, Ford Motor Co, Chrysler Group LLC dan Hyundai Motor Co mendukung penuh kebijakkan tersebut. Dua merek asal Jerman, Daimler AG dan Volkswagen AG justru menolak. 

Pemerintah Amerika Serikat  juga menyiapkan insentif khusus untuk kendaraan listrik murni, hibrida "plug-in" dan berbahan bakar gas. Regulasi dikeluarkan tahun ini dan efektif berlaku mulai 2016 dengan perkiraan biaya 192 miliar dollar AS. Dengan kebijakan ini pula, konsumsi BBM yang bisa dihemat mencapai 515 miliar dollar AS untuk periode 2017-2025.

Seluruh merek diminta menurunkan konsumsi BBM-nya rata-rata 5 persen untuk mobil penumpang dan 3,5 persen (kendaraan komersial setiap tahunnya.