COLOGNE, KOMPAS.com - Salah satu kendala dari mobil listrik, baterai mudah menjadi panas bahkan bisa overheat. Untuk mempertahankan suhu beterai, Ford akan menggunakan cairan. Rencananya, teknologi terbaru ini akan dipakai pada mobil penumpang pertama bertenaga listrik lansiran mereka, Focus EV.
Cara kerjanya, sebuah sistem akan membuat baterai bereaksi terhadap perubahan suhu lingkungan. Saat suhu di luar tinggi, cairan dingin akan menyerap panas yang dihasilkan baterai dan menyebarkannya melalui radiator. Cairan itu kemudian dipompa kembali melalui alat pendingin, dan terus berotasi.
Bila suhu di luar rendah, baterai akan dihangatkan oleh cairan yang sama hingga mendapatkan suhu yang ideal. Hal ini membuatnya dapat beroperasi dengan kapasitas optimal.
"Suhu yang ekstrim mempengaruhi performa dan usia pakai baterai.Cairan ini membuat sistem pendinginan dan pemanasan yang efektif sangat diperlukan untuk mengatur suhu pada perangkat penting ini," ujar Anand Sankaran, Pimpinan Teknis Eksekutif Ford untuk Penyimpanan Energi dan Sistem HV
Tak hanya itu, sistem ini juga membuat pengisian ulang baterai menjadi lebih baik. Saat disambungkan ke sumber listrik, sebuah sistem pengendali akan mengondisikan baterai pada suhu optimal sebelum menerima pasokan listrik. Jika baterainya telah berada pada suhu optimal, sistem akan secara otomatis menerima pasokan listrik dan mempertahankan suhunya.
Alhasil, Focus EV yang akan diluncurkan di akhir 2011 ini dapat menempuh jarak hingga 160 km dalam satu kali pengisian penuh baterainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.