KOMPAS.com — Lear Corporation asal Southfield, Michigan, Amerika Serikat, mengumumkan telah berhasil mengembangkan jok mobil yang disebut The Evolution Seat. Jok ini bobotnya lebih ringan 11,5 kg per unit yang dibandingkan dengan yang masih menggunakan struktur konvensional tanpa mengorbankan kekuatan dan kenyamanannya.
Hebatnya lagi, Lear juga berhasil mengembangkan bahan fabric otomotif baru yang disebut Lear Eco Fabric. Bahan ini 100 persen berasal dari botol plastik dan kain poliester hasil daur ulang. Perusahaan tersebut berencana meluncurkan jok ini di Asia tahun depan.
Pada jok baru ini, Lear menggabungkan 7 paten teknologi yang mereka kembangkan, yaitu:
1. Struktur Lear ECO/EVO. Mekanisme dan rel disatukan hingga bobotnya turun sampai 30 persen dibandingkan dengan jok konvensional. Juga mengurangi penggunaan bahan eksotik.
2. Dynamic Environmental Comfort System (DECS). Sistem jok berlapis-lapis (multilayer). Teknologi ini sudah digunakan pada Ford Fusion Hybrid 2010. Bagian ini mengurangi bobot sampai 50 persen. Penggunaan material organik berkurang sampai 70 pesen.
3. Lear ECO Padding. Bungkus jok dari polyurethane dan gabus merupakan bahan yang bisa daur ulang dan diperbarui. Bahan adalah serat kayu lembut yang tumbuh dengan cepat.
4. Pro Tec Plus. Sistem pelindung pinggul aktif dapat mengurangi risiko cedera pinggul sampai 43 persen dan memenuhi standar regulasi keselamatan global. Saat ini, teknologi ini hanya digunakan pada Cadillac CTS dan Honda Accord.
5. Lear EVO Mini recliner. Sandaran jadi ringan, perbandingkan kekuatan dan bobot yang makin kuat. Lebih ringan 30 persen dan hemat tempat 50 persen dibandingkan dengan jok konvensional.
6. Soyfoam. Busa yang dibuat dari kacang kedelai, Ford sudah menggunakannya pada Mustang sejak 2008.
7. Recyclable Expandend Polypropylene (EPP). Bahan ringan untuk menggantikan busa dari minyak dan 100 persen dapat didaur ulang. EPP pertama kali diperkenalkan pada 2002 buat Audi A2.