Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Mengalir buat Toyoda

Kompas.com - 25/02/2010, 18:43 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Orang nomor satu Toyota Motor Corp, Akio Toyoda (53), harus menghabiskan waktu tiga jam untuk menjawab berbagai pertanyaan dari anggota parlemen Amerika Serikat (AS). Toyoda didampingi Presdir Toyota Amerika Utara Yoshimi Inaba. Ia berjanji akan memulihkan kepercayaan konsumen kepada Toyota tanpa ada permasalahan baru terkait masalah keselamatan.

"Nama saya dipertaruhkan di perusahaan," ucap Toyoda kepada Dewan Pengawas dan Komite Reformasi Pemerintah, seperti dilansir Bloomberg (24/2/2010). Kehadiran cucu pendiri Toyota tersebut di AS merupakan yang pertama kali sejak aksi pemanggilan kembali untuk perbaikan (recall) sekitar 8 juta mobil dan truk di seluruh dunia.

Toyota harus lebih berjuang untuk memperbaiki reputasi yang telah rusak oleh kondisi sebelumnya. Dalam sidang kongres, sebuah pernyataan miris keluar dari Ketua Komite, Edolphus Towns. "Perusahaan lini lebih peduli dengan keuntungan daripada keselamatan konsumen," ucap Towns.

Toyoda menanggapi, "Saya berkomitmen bahwa Toyota akan bekerja keras dan tak henti-hentinya mengembalikan kepercayaan kepada pelanggan kami."

Terkait posisi Toyoda, Maryann Keller selaku Presiden Maryann Keller & Associates di Stamford, Connecticut, mengatakan, "Dia (Toyoda) tak mungkin memperbaiki apa-apa. Yang bisa ia lakukan adalah menjawab pertanyaan bahwa perusahaannya memang salah dan harus disalahkan."

Dukungan mengalir

Pihak perwakilan Kota New York menyatakan penghargaan tinggi atas keberanian Toyoda datang ke AS. "(Kami) terkesan dengan kenyataan bahwa Anda datang secara sukarela untuk bersaksi di depan komite," ujar perwakilan tersebut.

Dukungan lain datang dari James Bell, analis pasar eksekutif yang mengatakan, "Kami melihat bahwa, di luar ayat teknis atau faktor kematian pengemudi, hari ini bisa dilihat sebagai langkah kecil menuju pemulihan citra," kata Bell.

Saat tiba di Capitol Hill, Toyoda didampingi Yoshimi Inaba menemui pekerja yang terdiri dari eksekutif dan dealer Toyota. Mereka sengaja datang ke Washington untuk memberi dukungan.

Paul Atkinson, Ketua Dewan Nasional dari dealer-dealer Toyota, mengatakan, "Kami di sini mendukung dan menghormati Toyoda, tidak peduli bagaimana anggota Kongres memperlakukan dia."

Tekanan kongres
Selama kesaksian, beberapa anggota Kongres mengatakan bahwa Toyoda tak memberikan jawaban yang memuaskan. Salah satu perwakilan Kota Tennessee dari Partai Republik, John Duncan, mempertanyakan mengapa Toyota tidak bereaksi lebih cepat terhadap keluhan pelanggan mengenai kecepatan mobil yang tidak mau berkurang.

"Aku belum melihat jawaban yang baik hari ini, mengapa dibutuhkan waktu begitu lama bagi perusahaan Anda untuk menanggapi keluhan ini. Mengapa tidak ada respons sebelumnya, ketika Anda memiliki semua keluhan ini?" tanya Duncan.

Tekanan juga datang dari Brian selaku perwakilan dari Bilbray, California, dari Partai Republik. Ia hanya meminta jawaban "ya atau tidak" atas sebuah pertanyaan. Brian menanyakan, apakah Toyota mendukung peraturan AS yang mewajibkan produsen untuk melaporkan semua malafungsi yang terjadi di seluruh dunia kepada pihak berwenang.

Toyoda mengatakan, Toyota telah mengetahui laporan pedal gas seret di Eropa setahun sebelum terjadi di AS. "Perusahaan telah berbagi informasi yang kami miliki sepenuhnya dengan peraturan keselamatan mobil AS," ujar Toyoda.

Pihak Toyota telah menarik mobil dan truk untuk mendapat perbaikan terkait pedal gas yang macet karena tersangkut karpet. "Saya sangat yakin bahwa kontrol gas elektronik di mobil Toyota bukan penyebab kejadian akselerasi mendadak. Pihak berwenang AS saat ini masih menyelidiki kemungkinan itu," papar Toyoda.

Orang dalam
Menteri Transportasi Amerika Serikat Ray LaHood, yang mengawasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Administrasi (NHTSA), juga bersaksi di hari yang sama. Ia mengatakan bahwa pihak pemerintah tak memiliki hubungan yang sedap dengan industri otomotif.

Dia menjelaskan, setidaknya empat investigasi yang dilakukan NHTSA terkait akselerasi mendadak melibatkan mantan orang dalam yang kini berkerja untuk Toyota. Akibatnya, hasil investigasi tak berujung pada recall, pengadilan, atau terkait peraturan pemerintah.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya pengaruh dari direksi Toyota yang sebelumnya bekerja di NHTSA agar membatasi jumlah recall, Lahood menjawab, "Ada peraturan yang tak memperbolehkan eksekutif bekerja di NHTSA untuk memengaruhi keputusan-keputusan," kata LaHood. Ia bersedia membantu menulis rancangan undang-undang untuk memperketat peraturan mereka. "Saya tidak ingin ada masalah etika dengan siapa pun," kata LaHood.

Di sisi lain, produsen otomotif lain di AS mengaku tak mempekerjakan mantan staf pemerintahan atau NHTSA untuk berurusan dengan lembaga asalnya. Juru bicara General Motors Co, Ford Motor Co, Chrysler LLC Group, dan Honda Motor Co sepakat satu suara dengan hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com