Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Dur (Juga) Sahabat Perempuan

Kompas.com - 19/01/2010, 21:52 WIB

Gus Dur, ujar Teguh, adalah sosok yang tidak membedakan suku bangsa dan agama termasuk Konghucu. Dalam pernyataannya, Teguh mengaku berduka dan memberikan ucapan selamat jalan.

Dalam kesempatan sama, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, Aloys Budi Purnomo, mengatakan bahwa Gus Dur pembawa berkat tidak hanya kepada umat Islam, akan tetapi juga untuk kaum minoritas.

Begitu banyak jasa yang diberikan Gus Dur kepada kita dan seperti yang disampaikan putri Gus Dur, Zannubah Arifah Chafsoh (Yenny Wahid), bahwa Gus Dur ibarat samudera yang menjadi muara dari sungai-sungai kecil, sehingga seluruh hal ditampungnya.

"Samudera pun menampung hal baik dan buruk itu untuk kemudian diserap matahari dan akhirnya diturunkan dalam bentuk hujan yang menyuburkan bumi, karena itu Gus Dur nggak mau dipuji, bahkan caci maki juga diterima. Semuanya dilakukan dengan ikhlas untuk ridho Allah SWT," kata Yenny.

Ada tiga pesan Gus Dur yang perlu diteladani yakni keikhlasan, ilmu dan akhlak, serta berani menegakkan keadilan.

Dalam konteks akhlak, Gus Dur pernah menceritakan Pandawa dan Kurawa dalam dunia pewayangan selalu digambarkan orang baik dan orang jelek, padahal Kurawa juga perlu dirangkul, karena Kurawa adalah orang jelek yang ingin memperbaiki akhlak untuk menjadi Pandawa.

Contoh lain yang ditinggalkan adalah dalam hal keberanian Gus Dur dalam menyampaikan pemikirannya meskipun melawan arus, sehingga sering dianggap kontroversial.

Sepeninggal Gus Dur, tentu Bangsa Indonesia tetap harus berjalan dan sebagai penghormatan terhadap seluruh jasa Gus Dur tidak lain adalah menjalankan seluruh semangat yang dimiliki Gus Dur semasa hidupnya.

Cara berfikir dan melanjutkan perjuangan Gus Dur adalah satu hal yang harus dilakukan, untuk melahirkan "Gus Dur" muda sehingga negeri bisa selamat.

Pembela Kaum Perempuan
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari ini semasa hidupnya banyak memberikan contoh dan bukti nyata indahnya hidup dalam kemajemukan dengan saling menghormati satu sama lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com