Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tekan Defisit Ekspor CBU

Kompas.com - 15/12/2009, 09:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia berupaya menekan defisit ekspor mobil CBU di regional ASEAN dengan mengusulkan penundaan pembebasan bea masuk (BM) impor dari 5 persen menjadi nol yang berlaku efektif Januari 2010. Usulan penundaan akan disampaikan pemerintah pada Januari 2010 dan diharapkan berlaku efektif Juli 2010.

Direktur industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian (Depperin) Panggah Susanto mengatakan, pemerintah akan mengirimkan usulan penundaan pembebasan tarif pada Januari 2010 mendatang. Diperlukan waktu tertentu untuk proses sosialisasi ke negara ASEAN untuk mengimplementasikan hal tersebut.

"Indonesia di ASEAN memiliki potensi pasar yang terbesar, jadi wajar lah kalau kita minta lebih. Sejak diusulkan, perlu waktu sekitar enam bulan. jadi kami harap Juli 2010 akan sudah bisa ditunda kenaikannya," papar Panggah di Karawang, Senin (14/12/09).

Dikatakan, selama enam bulan pertama tahun depan, implementasi pembebasan BM (nol persen) tetap berlaku hingga anggota ASEAN lain mau menerima usulan dari Pemerintah Indonesia. "Yang namanya kerjasama itu kan harus menguntungkan kedua belah pihak, jadi ya itu pertimbangannya," lanjut Panggah.

Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi menambahkan, rata-rata ekspor CBU dari ASEAN ke Indonesia per tahun
mencapai 52.000 unit per tahun. Sementara, kinerja ekspor ke Negeri
Gajah Putih hanya sekitar 4.500 unit.

"Trade balance CBU di ASEAN belum seimbang. Intinya, Thailand harus lebih banyak menerima produk dari kita," kata Budi.

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, sepanjang Januari hingga Oktober 2009 total ekspor CBU dari Indonesia tercatat
sebanyak 44.775 unit. Sementara impor CBU ke Indonesia tercatat
sebanyak 23.381 unit.

Sepanjang 2008, masih mengacu data Gaikindo, total ekspor CBU dari Indonesia tercatat 100.982 unit. Dari jumlah tersebut hanya 18.000 unit saja yang mengisi pasar ASEAN, sementara sisa sekitar 82.000 unit disebar ke beberapa wilayah seperti Timur Tengah, Afrika Selatan, dan
Amerika Latin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com