Masalahnya, bagaimana memanfaatkan energi tersebut ketika ingin mendahului lawan saat di trek lurus atau waktu start?
Diperlukan alat penyimpan energi yang bisa dimanfaatkan bila diperlukan setiap saat. Inilah yang membuat teknologi KERS jadi rumit.
Pada F1, proposal teknologi KERS pertama yang ditawarkan menggunakan roda gila (flywheel). Sistem ini dipilih karena ukurannya kompak, bobotnya ringan dan efisien dibandingkan dengan cara lain. Masalahnya, roda gila tidak bisa menyimpan energi dalam waktu lama. Karena itulah, muncul konsep lain dengan menambahkan superkonduktor sebagai penyimpan energi. Semua itu membuat sistem penyimpan energi yang dipulihkan jadi mahal.
Pada mobil hibrida, RESS merupakan salah satu rangkaian komponen yang paling mahal harganya. Pengaruhnya terhadap kinerja mobil sangat besar karena menentukan performa, nilai ekonomis dan aspek lainnya.
Salah satu faktor yang sangat menentukan adalah karakteristik energi dan tenaga spesifik yang bisa disimpan dan dihasilkan oleh sistem. Energi spesifik adalah jumlah energi yang dapat disimpan pada setiap kilogram sistem dan nilai energi yang bisa dimanfaatkan dari setiap kilogram sistem.