Kecelakaan Lalu Lintas: Pentingnya Jaga Jarak di Jalan Tol

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan tol di Indonesia, meskipun dirancang untuk kelancaran lalu lintas, sering kali menjadi lokasi terjadinya kecelakaan.

Berbagai jenis kecelakaan, seperti tabrakan beruntun dan tabrak belakang, dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya.

Salah satu penyebab utama dari tabrakan beruntun ini adalah kebiasaan buruk sebagian pengemudi yang tidak menjaga jarak aman antar kendaraan.

Hal ini ditegaskan oleh Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana.

"Lebih tepatnya jadi kebiasaan (tidak jaga jarak aman). Selalu ingin menjadi yang terdepan, cepat-cepat sampai atau tanggung kepalang injak gas," kata Sony kepada Kompas.com, Minggu (5/1/2025).

Kebiasaan tidak menjaga jarak aman mengakibatkan area titik buta (blind spot) semakin besar.

Ketika pengemudi tidak cukup jauh dari kendaraan di depannya, visibilitas terhadap kondisi di depan menjadi terhalang, sehingga mereka tidak dapat mengantisipasi potensi bahaya yang mungkin muncul.

"Kebiasaan jelek ini selalu berujung petaka. Mungkin enggak seketika, tapi cepat atau lambat pasti kejadian," ujar Sony, menggambarkan dampak serius dari ketidakpatuhan terhadap aturan berkendara yang aman.

Sebagai contoh, kecelakaan yang terjadi akibat truk yang tidak kuat menanjak dan meluncur mundur di Tol Cipularang pada Minggu (5/1/2025) bisa dihindari jika pengemudi di belakang truk tersebut menjaga jarak yang cukup.

Dengan menjaga jarak aman, pengemudi dapat melihat truk yang mundur dan memiliki ruang yang cukup untuk melakukan manuver menghindar.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pengemudi untuk membiasakan diri menjaga jarak aman, demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.