Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Isu Mobil Rusak karena Pakai BBM Jenis Pertamax

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu mobil rusak karena menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax masih terjadi, bahkan semakin meluas. Investigasi terus dilakukan dan diduga sudah diketahui penyebabnya.

Tri Yuswidjajanto Zaenuri, dosen dan ahli konversi energi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), yang juga bagian dari tim Lembaga Afiliasi Peneliti dan Industri (LAPI) ITB, mengatakan, kemungkinan ada kandungan dari lapisan anti-karat pada bagian dinding tangki BBM mobil yang larut setelah diisi Pertamax dan membentuk endapan.

"Endapan inilah penyebab mobil kehilangan tenaga karena menyumbat filter sebelum bahan bakar masuk ke dalam pompa, sehingga suplai bahan bakar ke mesin tidak mencukupi," ujar Yuswidjajanto, dalam keterangan resminya.

Banyak warganet yang bertanya-tanya, mengapa setelah sekian lama menggunakan Pertamax, baru belakangan ini terjadi isu seperti ini.

Saat dihubungi oleh redaksi Kompas.com, Yuswidjajanto mengatakan, pelapis anti-karat tangki BBM yang digunakan oleh mobil-mobil sebelum tahun 2012 adalah terne metal. Terne metal merupakan kombinasi paduan antara timbal dan timah.

"Harusnya setelah tahun 2012 sudah diganti, timbalnya dihilangkan, dan diganti dengan Seng (Zn), timahnya tetap. Tapi, setelah itu, diganti lagi juga dengan electroplating. Jadi, hanya timah saja lapisan anti-karatnya," kata Yuswidjajanto.

"Nah, yang bermasalah ini adalah yang masih pakai terne metal, masih pakai paduan timbal (Pb) dan timah (Sn), yang lengket-lengket warna abu-abu itu adalah timbal," ujarnya.

Menurutnya, industri otomotif harusnya update, karena yang namanya bahan bakar pasti berkembang. Kandungan dalam bahan bakar juga kerap berganti seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.

Yuswidjajanto mengatakan, dirinya mempertanyakan mengapa industri otomotif sekarang ini masih mempertahankan penggunaan lapisan anti-karat tersebut. Sebab, seharusnya mobil-mobil sekarang sudah menggunakan metode electroplating galvanized atau timah.

"Kemudian, dari sisi bahan bakarnya, kenapa kok di dalamnya ada sesuatu yang melarutkan Pb (timbal). Sampai sekarang belum ditemukan apa itu. Kita masih mencari nih, apa yang ada di bahan bakar, yang bisa melarutkan Pb," ujar Yuswidjajanto.

Yuswidjajanto menambahkan, pabrikan lain atau merek lain yang tidak terdampak mungkin saja lapisan anti-karat di dalam tangki sudah tidak lagi menggunakan pelapis yang memiliki kandungan timbal.

"Industri otomotif yang mengikuti update teknologi mungkin sudah diganti. Makanya, tidak ada masalah yang pelapisnya tidak mengandung timbal," kata Yuswidjajanto.

"Saya tidak menjatuhkan merek kendaraan, tidak menjatuhkan produsen bahan bakar, saya cuma menjelaskan secara ilmiah saja," ujarnya.

Ketika redaksi mencoba mengkonfirmasi ke pihak Pertamina, disebutkan bahwa saat ini proses investigasi masih berlangsung.

"Kami masih melakukan investigasi," kata Heppy Wulansari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/12/2024).

Jadi, belum ada keputusan final. Meskipun, sebelumnya Pertamax yang diduga bermasalah sudah dites oleh Lemigas dan dikatakan sudah sesuai spesifikasi.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/04/071200715/update-isu-mobil-rusak-karena-pakai-bbm-jenis-pertamax

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke