Mazda Siapkan Infrastruktur Kendaraan Listrik di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Mazda Indonesia menjadi salah satu pabrikan yang mulai meramaikan pasar kendaraan elektrifikasi di Tanah Air. Hal ini ditandai dengan peluncuran mobil listrik pertama MX-30 pada awal November lalu.

Tak hanya serius membawa kendaraan elektrifikasi di Indonesia, Mazda juga mulai serius membangun ekosistem electric vehicle (EV). Dimulai dengan menyediakan stasiun pengisian daya secara di Jabodetabek.

“Konsentrasi kami di Jabodetabek dulu, setelah itu mulai Jawa Bali. Kuartal pertama 2025 di diler-diler Mazda,” ucap Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (2/11/2024).

Selain itu, pabrikan otomotif asal Jepang tersebut juga sudah memikirkan terkait infrastruktur EV di Indonesia, salah satunya adalah penanganan limbah baterai. Seperti diketahui, meskipun tidak mengeluarkan emisi gas buang yang dapat menjaga kualitas udara, namun kendaraan listrik dapat menimbulkan limbah baterai mobil listrik.

“Kami sudah pikirin sampai ke arah sana. Gimana menangani limbahnya seperti apa, kita kolaborasi. Mulai dari pungut di diler, dismantling, transport, sampai akhirnya di-recycle ulang, ini yang kita pikirin,” kata Ricky.

Sebagai informasi, Mazda saat ini baru memiliki satu produk mobil listrik yakni MX-30. Kedepannya Mazda juga berencana untuk menghadirkan kendaraan elektrifikasi di Indonesia.

Bicara soal spesifikasi, MX-30 menggunakan baterai berkapasitas 35,5 kWh dengan tenaga maksimal 143 Hp pada 4.500-11.000 rpm dan torsi 270,9 Nm pada 3.243 rpm. Mobil ini memiliki daya tempuh 200 km (WLTP).

Mazda MX-30 juga dilengkapi fitur keselamatan i-Activsense, seperti Smart Brake Support (SBS) dan Blind Spot Monitoring (BSM). Electric Vehicle (EV) pertama dari Mazda ini dibanderol dengan harga Rp 860 juta.