Aletra Klaim sebagai Merek Mobil Asli Indonesia, tapi Komponen dari China

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemain otomotif baru yang berfokus pada kendaraan listrik berbasis baterai, Aletra mengukuhkan diri sebagai merek mobil asli Indonesia meskipun bekerja sama dengan Livan Auto, salah satu perusahaan di bawah grup Geely asal China.

CEO Aletra Andre Jodjana menjelaskan, klaim ini didasarkan pada kontribusi aktif perusahaan dalam penelitian dan pengembangan (research and development/RnD) atas produk-produk yang akan diluncurkan di pasar.

Melalui fasilitas yang bertempat di Alam Sutera, Tangerang, Banten, salah satu anak usaha PT Sinar Armada Globalindo (PT SAG) ini bisa melakukan re-development serta menambahkan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan.

"Pertama, ini karena mereknya benar-benar dari Indonesia (buat sendiri). Kemudian kami juga terlibat langsung dalam pengembangan produk (RnD), seperti memindahkan setir dari kiri ke kanan dan mengaktifkan beberapa fitur sesuai kebutuhan pasar," ucap Andre di ICE BSD, Tangerang, Minggu (1/12/2024).

Selain itu, Aletra juga berencana memproduksi kendaraannya di Indonesia, menumpang di pabrik baru milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Langkah serupa seperti yang dilakukan Chery dan Neta.

Meski demikian, ia tak menampik bahwa berbagai komponen utama pada kendaraan dalam tahap pertamanya akan diimpor dari China.

“Kita harus akui itu. Tapi kita akan rakit lokal di Indonesia dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga sedang diupayakan mencapai 50 persen,” tambah Andre.

Keputusan Aletra untuk merakit di Indonesia bukan hanya demi efisiensi produksi, melainkan juga sebagai upaya memperkuat identitas lokal.

"Kita akan berusaha bahwa suatu saat bikin riset dan dia (Livan Auto) akan bantu. Nanti dia punya teknisi juga akan ke sini 20 orang sementara, untuk tukar ilmu," ucap dia.

Meskipun baru merencanakan kapasitas awal ribuan unit per tahun, Aletra optimistis dapat tumbuh sebagai merek otomotif yang membawa kebanggaan Indonesia di industri kendaraan listrik.