Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Sebut Harga Mobil Listrik Sudah Semakin Murah

Kompas.com - 02/12/2024, 16:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarato menyatakan bahwa saat ini harga mobil listrik sudah mulai terjangkau dan bersaing dengan kendaraan yang masih berbahan bakar fosil.

Kondisi tersebut seiring insentif yang diberikan pemerintah RI, seperti pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk mobil dengan TKDN 40 persen ke atas sebesar 10 persen.

“Makin lama makin banyak dan harganya makin bersaing. Ini penting guna mengurangi emisi karbon terutama Indonesia sudah berkomitmen untuk berkontribusi,” ungkapnya di ICE BSD City, Tangerang, Minggu (1/12/2024).

Baca juga: 4 Komponen Mobil yang Harus Dicek Sebelum Dipakai Libur Nataru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke GJAW 2024KOMPAS.com/Ruly Kurniawan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke GJAW 2024

Namun, program ini memiliki batas waktu dan dijadwalkan berakhir pada akhir tahun. Keberlanjutan insentif masih menjadi tanda tanya, karena keputusan mengenai perpanjangan akan bergantung pada evaluasi dampaknya terhadap harga jual kendaraan dan pasar otomotif.

“Belum dibahas tapi untuk otomotif sedang dilihat realiasinya. Tentu buat mobil listrik harganya harus lebih kompetitif dulu karena kalau tidak maka tak bersaing karena konsymen tidak memilih,” tambahnya kemudian.

Sementara itu terkait insentif mobil hybrid, dirinya enggan berkomentar. Terlebih saat ini negara memang lebih fokus untuk mengembangkan kendaraan listrik.

Baca juga: Airlangga Tagih Janji Pembuatan Pabrik BYD di Indonesia

“Yang penting buat dulu, jangan nanya insentif terus. Negara butuh pendapatan dan kita sudah sering memberi fasilitas pada sektor otomotif termasih PPnBM DTP,” tegasnya.

Perpanjangan program pun dikabarkan bakal dibicarakan karena dinilai efektif. Oleh sebab itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkoordinasi dengan sejumlah instansi termasuk Kementerian Keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau