Benarkah AC Mobil Lawas Tak Bisa Dingin Seperti Mobil Baru?

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil tua bangka (motuba) atau mobil lawas memiliki penggemar tersendiri. Bagi sebagian orang mobil ini memiliki nilai lebih karena sarat dengan keantikan.

Berhubung mobil tua, maka teknologi yang disematkan juga tak sama dengan mobil-mobil modern. Termasuk, sistem AC yang disematkan.

Lantas, apakah kemampuan AC pada motuba mentok demikian, tidak bisa dingin maksimal seperti pada mobil baru?

Dedi, mekanik bengkel mobil Sheqas AC Klaten, mengatakan sebagian motuba memiliki komponen AC yang masih lawas, seperti pada bagian evaporator dan kondensornya.

“Kondensor motuba bawaan pabrikan ada yang masih menggunakan jenis single flow, yaitu aliran freonnya hanya satu, membentuk lekukan cacing, sehingga proses pelepasan suhunya lebih lambat,” ucap Dedi kepada Kompas.com, Minggu (24/11/2024).

Dedi mengatakan, kondensor pada mobil modern sudah pakai jenis multi flow, sehingga proses pendinginan freon lebih cepat.

“Dengan pendinginan optimal ini, maka performa AC akan menjadi lebih baik, ini juga berlaku pada evaporator selaku komponen pelepas hawa dingin kepada udara yang berembus di dalam kabin,” ucap Dedi.

Dedi mengatakan, pelepasan dingin pada evaporator jenis multi flow bisa terjadi lebih cepat sehingga udara yang bersinggungan dengan evaporator menjadi lebih sejuk daripada yang tipe single flow.

“Bila motuba bertahan dengan komponen asli bawaan pabrik, maka performa AC akan segitu-gitu saja, tidak bisa dingin optimal seperti mobil modern, belum lagi bila ada komponen yang sudah tidak prima,” ucap Dedi.

Menurut Dedi, AC pada motuba bisa dipasang dengan perangkat AC seperti pada mobil modern. Namun, komponen utamanya harus diganti total mulai dari kondensor, dan evaporator.

“Pemasangan perangkat AC total seperti ini butuh biaya mulai Rp 5 jutaan, dengan onderdil aftermarket, sudah bisa dingin seperti mobil modern, yang diganti meliputi kondensor, evaporator, kompresor dan perangkat pendukung lainnya,” ucap Dedi.