JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai mobil manual membutuhkan keterampilan khusus untuk menjaga kenyamanan dan performa kendaraan, terutama saat mengganti gigi.
Bila perpindahan gigi tidak dilakukan dengan tepat, hal ini bisa membuat mesin terasa berat dan memengaruhi efisiensi bahan bakar.
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, perpindahan gigi yang halus dan tepat waktu menjadi kunci utama menjaga performa mesin.
"Salah satu kesalahan umum pengemudi adalah terlambat mengganti gigi, sehingga mesin bekerja lebih keras dari yang seharusnya," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (23/11/2024).
Ia menyarankan pengemudi untuk selalu memperhatikan putaran mesin (RPM) saat berkendara.
"Idealnya, gigi dipindahkan pada rentang RPM 2.000–3.000 untuk sebagian besar mobil manual. Bila terlalu tinggi atau terlalu rendah, mesin akan terasa berat dan boros bahan bakar," kata Lung Lung.
Lung Lung juga mengingatkan pentingnya melepas kopling dengan benar setelah mengganti gigi.
"Proses pelepasan kopling yang terlalu cepat bisa menyebabkan mesin terguncang dan terasa berat. Pastikan kopling dilepas secara perlahan sambil menyesuaikan tekanan gas," ujarnya.
Selain teknik mengemudi, kondisi komponen transmisi juga harus diperhatikan.
"Kampas kopling dan oli transmisi adalah dua elemen penting yang harus diperiksa secara berkala. Oli transmisi yang kotor atau kampas kopling yang aus dapat memengaruhi kelancaran perpindahan gigi," kata Lung Lung.
Ia tak lupa menyarankan pengemudi untuk tidak terburu-buru mengganti gigi pada kecepatan rendah tanpa menekan pedal kopling sepenuhnya. Kebiasaan ini dapat menyebabkan keausan pada sinkronisasi gigi dan merusak transmisi dalam jangka panjang.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/24/104100115/cara-ganti-gigi-mobil-manual-tanpa-membuat-mesin-terasa-berat