Dengan aturan tersebut, kendaraan jenis terkait mendapat pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) setelah sebelumnya hanya bebas tarif bea masuk impor.
Namun, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi untuk bisa memanfaatkannya, seperti perusahaan tersebut harus berkomitmen untuk melakukan perakitan di dalam negeri dengan memenuhi TKDN yang telah ditetapkan dalam peta jalan industri.
Serta, negara importir harus memiliki perjanjian internasional bersama Indonesia, apapun jenisnya seperti ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), sampai Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).
Kebijakan ini tentu membuat produsen mobil listrik asal China semakin diuntungkan untuk berakselerasi di pasar nasional. Mengingat beberapa merek baru yang masuk tahun ini seperti BYD, Citroen, sampai GAC Aion dan Neta.
Kendati demikian, PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) mengaku mendukung setiap regulasi yang diterapkan oleh pemerintah. Menurutnya, setiap kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah memiliki tujuan untuk membuat market tumbuh lebih besar.
“Market otomotif di Indonesia ada sisi customer, ada sisi regulasi pemerintah. Tentunya kita melihat regulasi pemerintah yang baru-baru ini seperti misalnya pembebasan pajak untuk CBU dan lain sebagainya, harus kita lihat apa tujuannya pemerintah membuat regulasi seperti itu, tentunya ingin market itu bertambah lebih besar,” ucap Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, di Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2024).
Meski regulasi tersebut menguntungkan merek China, namun pihaknya tetap percaya diri dan optimis bersaing di pasar otomotif dalam negeri. Mengingat Hyundai menawarkan lini produk yang cukup lengkap.
“Sebetulnya kita gak melihat itu sebagaI ancaman buat Hyundai, karena Hyundai siap, bahkan dengan segala macam power train yang ada. Untuk masalah kompetisi kita akan meningkatkan value kita, mobil listrik produknya akan lebih banyak,” kata Frans.
“Secara ekosistem kita yang terbaik karena punya jaringan infrastruktur yang lebih banyak, after sales kita juga punya outlet yang sudah tersebar lebih dari 130 outlet. Itu yang kita akan sampaikan ke publik atau ke konsumen supaya kita bisa terus jualan lebih banyak mobil listrik,” lanjutnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/22/122200315/komentar-hyundai-soal-pembebasan-ppnbm-mobil-listrik-impor