KLATEN, KOMPAS.com - Mobil bekas kebanjiran masih bisa diperbaiki seperti sedia kala. Namun, biaya yang dibutuhkan tidak murah. Alih-alih memperbaiki secara total, sebagian konsumen memilih untuk menjualnya.
Perbaikan komponen utama dilakukan untuk memberikan kesan layak pakai, bahkan kalau bisa riwayat kebanjiran ditutupi agar calon pembeli tidak curiga. Dengan demikian harga jualnya bisa menjadi lebih baik.
Adanya potensi tersebut, membuat mobil bekas kebanjiran harganya hancur.
Eko Sulistyo, Technical Leader Nasmoco Demak mengatakan kekhawatiran konsumen terhadap kondisi mobil bekas banjir cukup tinggi.
“Perbaikan yang tidak optimal, atau pilih-pilih memang akan memangkas biasa, tapi hasilnya kurang baik, sehingga ketika mobil dijual kondisinya ala kadarnya,” ucap Eko kepada Kompas.com, belum lama ini.
Selain itu, menurut Eko, ada kekhawatiran kerusakan susulan terhadap perangkat elektroniknya, seperti ECU dan modul elektronik lainnya yang awalnya tidak rusak. Namun, karena kondisinya sempat basah kerusakan bisa tetap terjadi.
Terlepas dari itu, Eko menyarankan, ketika hendak membeli mobil bekas tetap wajib dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, seperti melakukan scanning untuk diketahui kondisi komponen elektrikalnya.
Elin Estanto, pemilik bengkel mobil GK Auto Service, Gunung Kidul mengatakan, calon pembeli harus teliti saat membeli mobil bekas.
“Kendaraan yang sudah pernah tergenang banjir, secara umum memerlukan banyak perbaikan mulai dari mesin, kelistrikan, bahkan suspensinya sampai unit tersebut layak dipergunakan kembali,” ucap Elin kepada Kompas.com, belum lama ini.
Elin mengatakan, untuk bisa memperbaiki kendaraan bekas banjir sampai pada tahapan layak, seseorang kadang perlu mengganti jok mewah yang terbuat dari kulit, mengganti karpet, overhoul, ganti plafon, sampai ganti komponen kelistrikan dan masih banyak lagi.
Standar kelayakan inilah yang biasanya berbeda antara satu orang dengan lainnya, menurut Elin, terlebih lagi biaya perbaikan mobil pernah terendam banjir tidak murah, bahkan bisa sampai harus mengeluarkan biaya sebesar banderol unit baru jika dituruti semua.
“Mobil yang pernah terendam banjir bisa kembali normal secara fungsi, dan tampilannya namun memerlukan biaya yang tidak sedikit, tergantung dari kerusakan yang dialami unit tersebut dan perbaikannya,” ucap Elin.
Elin mengatakan, kebanyakan orang berniat menjual mobil bekas kebanjiran, dengan berusaha memperbaikinya pakai modal minim tapi mobil masih layak dipakai. Misal dengan cara menutup-nutupi kekurangannya.
“Katakanlah ada part yang harus diganti, tapi justru diperbaiki secukupnya, dibersihkan, atau ada lampu indikator menyala justru dimatikan dan berbagai kecurangan lainnya,” ucap Elin.
Secara garis besar, membeli mobil bekas banjir berpotensi mendapatkan unit kurang prima, karena untuk mengembalikan kesempurnaan dan performa mobil seperti sedia kala membutuhkan dana banyak. Oleh sebab itu mobil bekas banjir cenderung harganya hancur.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/08/121200015/alasan-kenapa-mobil-bekas-kebanjiran-harganya-anjlok