KLATEN, KOMPAS.com - Air radiator cepat habis merupakan masalah pada sistem pendingin mobil, bila diabaikan dapat membuat mesin mengalami overheating.
Perbaikan sistem pendingin harus segera dilakukan agar performa mobil kembali prima dan aman saat digunakan.
Sebagian orang beranggapan bahwa air radiator yang cepat habis dapat menjadi tanda mobil membutuhkan turun mesin. Lantas, benarkah demikian?
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan pemicu air radiator cepat habis ada banyak, salah satunya memang menjadi indikasi mobil butuh turun mesin.
“Misal air radiator cepat habis, dan diikuti dengan bukti pendukung lain seperti munculnya gelembung udara saat air radiator bersirkulasi,” ucap Hardi, kepada Kompas.com, Senin (14/10/2024).
Selain memperhatikan adanya gelembung udara, menurut Hardi, konsumen bisa mencari bukti lainnya. Seperti apakah oli mesin sudah bercampur dengan air, apakah ada bekas air di area ujung busi dan sejenisnya.
“Kenapa saran perbaikan merujuk ke turun mesin, karena ada dugaan sementara bahwa gasket rusak, atau kepala silinder dan blok mesin memuai, sehingga kompresi tembus ke area coolant,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, gelembung udara akibat kompresi bocor dapat memicu coolant menyembur ke arah reservoir, dan tumpah. Hingga akhirnya menyebabkan overheating.
“Sementara pemicu air radiator cepat habis juga bisa disebabkan oleh masalah sistem pendingin, misal adanya kebocoran, tutup radiator sudah jelek, atau pampat,” ucap Hardi.
Jadi, ketika konsumen menjumpai air radiator mobil cepat habis, maka perlu diperhatikan. Sebaiknya, segera datang ke bengkel untuk melakukan pemeriksaan agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah dan berujung turun mesin.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/15/174100615/benarkah-air-radiator-cepat-habis-tanda-mobil-harus-turun-mesin-