Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rossi Akui Perselisihannya dengan Biaggi Adalah Salahnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Jauh sebelum rivalitasnya dengan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, legenda MotoGP Valentino Rossi telah berseteru dengan Max Biaggi di awal kariernya.

Persaingan antara Rossi dan Biaggi menjadi salah satu yang paling terkenal dan sengit dalam sejarah balap motor, termasuk insiden saat Rossi memberikan "jari tengah" kepada Biaggi di Suzuka, Jepang, pada tahun 2021.

Ketidaksukaan Rossi terhadap Biaggi sudah muncul sebelum keduanya bertarung di kelas GP500. Rossi tidak suka pebalap yang dijuluki "The Roman Emperor" itu sejak tahun 1997, saat dia masih berlaga di kelas GP125.

“Tahun itu, Biaggi pindah dari Aprilia ke Honda di kelas 250 (Marlboro Kanemoto). Semua orang berkata bahwa dia menang hanya karena motor Italia, dan saya juga mendukung pernyataan itu," kata Rossi, dikutip dari Crash, Minggu (13/10/2024).

“Begitu kami tiba di Suzuka, kami bertemu di restoran yang sama. Max sedang makan malam dengan beberapa wartawan. Ketika saya berpapasan dengannya, dia memanggil saya 'Max Biaggi dari kelas 125'. Saya menjawab, 'Ini Valentino Rossi dari kelas 250,'” ujar Rossi.

Beberapa tahun kemudian, terjadi konfrontasi tatap muka di lift. Rossi mengungkapkan bahwa Biaggi berusaha mengintimidasinya.

“Saya masuk ke lift sendirian. Kemudian Biaggi dan fisioterapisnya, Mario Laghi, masuk. Saat itu kami sering saling meledek," kata Rossi.

“Max bertanya kepada saya, 'Mengapa kamu bersikap seperti itu kepadaku?'. Saya tidak ingat apa tanggapan saya, tetapi saya merasakan tekanan dari situasi itu. Sejak saat itu, saya selalu sangat berhati-hati di lift,” tambahnya.

Kini, keduanya telah pensiun dari dunia balap motor. Rossi berusia 45 tahun sedangkan Biaggi 53 tahun. Rossi menjadi legenda MotoGP dengan sembilan gelar juara dunia, sementara Biaggi adalah juara enam kali dan memiliki tempat khusus dalam sejarah balap motor.

Rossi, yang kini lebih dewasa, mengakui bahwa perselisihan antara keduanya baik di dalam maupun luar lintasan, sebagian besar adalah kesalahannya.

“Melihat kembali apa yang terjadi, saya akan mengatakan itu salah saya,” ujar Rossi.

“Saya tidak menyukai Max. Kami semua berasal dari Emilia-Romagna, sementara dia dari Roma. Saya tidak suka cara dia mengatur wawancara,” kata Rossi.

Rossi mengakui bahwa di awal kariernya dia terlalu jujur tentang pendapatnya terhadap Biaggi. Padahal saat itu dia adalah junior sehingga hal itu sulit diterima oleh Biaggi.

“Saya penggemar berat Loris Capirossi dan sangat menyukai Doriano Romboni. Ketika saya di GP, saya mengungkapkan hal ini kepada wartawan, dan saya rasa Biaggi tidak senang mendengarnya,” ucap Rossi.

“Bagaimanapun, dia adalah pebalap teratas di dunia balap motor Italia, dan saya menyatakan tidak menyukainya. Hubungan kami langsung dimulai dengan buruk. Tapi itu salah saya,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/13/174100515/rossi-akui-perselisihannya-dengan-biaggi-adalah-salahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke