Mercedes-Benz Indonesia Tanggapi Kasus Kebakaran EQE di Korea Selatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden terbakarnya Mercedes-Benz EQE di Korea Selatan menjadi sorotan dunia. Belum lama ini, pihak Mercedes-Benz Indonesia akhirnya memberikan tanggapannya.

Kasus kebakaran mobil listrik yang terjadi di basement apartemen tersebut menghancurkan puluhan mobil lainnya yang ada di sekitar mobil yang terbakar. Kasus ini menjadi viral karena tidak diketahui apa penyebabnya.

Dilihat dari rekaman CCTV, EQE yang diparkir langsung terbakar bagian baterainya. Padahal, mobil listrik tersebut tidak sedang dicas. Pemerintah setempat akhirnya mengeluarkan aturan bahwa mobil listrik tidak boleh diparkir di basement dan disarankan untuk diparkir di ruang terbuka.

Kariyanto Hardjosoemarto, Sales and Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia (Mercedes-Benz Indonesia), mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan pernyataan lebih lanjut, karena insiden tersebut masih dalam proses investigasi.

"Kami tentunya prihatin, tapi untuk memberikan (informasi) penyebabnya dan segala macam, kami bukan pada posisi yang tepat untuk menyampaikan," ujar Kariyanto, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Kariyanto menambahkan, setelah insiden tersebut terjadi, memang tidak ada pengaruh secara langsung terhadap penjualan. Tapi, tentu ada sebagian konsumen yang mempertanyakan terkait insiden di Korea Selatan.

"Tapi, kita beri penjelasan bahwa seluruh kendaraan kita sebelum keluar ke diler semua udah dicek dengan benar," kata Kariyanto.

"Semua EQ itu diimpornya dari Jerman. Tetapi, kan masing-masing negara alokasinya modelnya beda. Tapi kalau source-nya sama, EQ diproduksinya di Jerman," ujarnya.

Saat ini, Mercedes-Benz sudah memasarkan enam model di Indonesia, yakni EQA, EQB, EQE Saloon, EQE SUV, EQS Saloon, dan EQS SUV. Selama keenam model tersebut dipasarkan, hingga saat ini belum ada masalah atau insiden terjadi pada mobil listrik Mercedes-Benz.