JAKARTA, KOMPAS.com – Sasis ladder frame merupakan jenis sasis pertama yang diterapkan pada mobil. Tercatat, sasis ini telah digunakan sejak awal abad ke-19.
Sasis ini memiliki bentuk seperti tangga dan biasanya terbuat dari baja simetris. Sasis ladder frame menggunakan material yang berat sehingga kinerjanya lebih rendah dibanding jenis sasis lain.
Maka tak heran, apabila mobil-mobil yang menggunakan sasis lader frame cenderung punya pengendalian lebih buruk dibandingkan mobil dengan sasis monokok.
Sebut saja mobil-mobil dengan sasis ladder frame seperti Fortuner, Pajero Sport, Kijang Innova, serta beberapa mobil double cabin umumnya cenderung limbung saat kecepatan tinggi.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, pabrikan aftermarket punya beberapa solusi, salah satunya mengganti sokbreker dan per mobil ladder frame.
Therry, Sales and Marketing YSS Indonesia Autoproduct, mengatakan, mengganti sokbreker dan per jadi cara untuk membuat SUV ladder frame lebih nyaman saat dikendarai.
“Sokbreker ini dibilang empuk juga enggak, tapi yang pasti meningkatkan handling,” ujar Therry, kepada Kompas.com (4/10/2024).
Seperti diketahui, SUV ladder frame umumnya kurang stabil saat melaju dalam kecepatan tertentu di beberapa kondisi jalan.
Penggantian sokbreker dan per aftermarket bertujuan agar mobil lebih tenang dan seimbang dalam kondisi apapun.
“Tujuan penggantian sokbreker memang agar mobil lebih kaku, kebanyakan tidak bikin lebih empuk. Untuk handling yang makin baik, juga untuk fitment atau tampilan,” kata dia.
Therry juga mengatakan, harga sokbreker dan per aftermarket buat SUV ladder frame bervariasi, tergantung tipe mobilnya.
“Untuk mobil ladder frame, harga pernya mulai Rp 4,8 juta sampai Rp 5,5 juta. Sokbreker start dari Rp 6,6 juta (DTG Plus-Twin Tube) sampai Rp 35 juta (Two Way Suspension depan-belakang),” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/06/080100615/modifikasi-sokbreker-suv-ladder-frame-harga-mulai-rp-6-jutaan