JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial percekcokan antara polisi lalu-lintas (polantas) dengan pengemudi mobil Suzuki Jimny Caribian. Sang polantas mengira mobil itu mobil hasil modifikasi.
Dalam video yang diunggah akun anasrhmn, polantas tersebut bingung karena bentuk Jimny Caribian yang merupakan pikap tapi pakai pelat nomor hitam buat penumpang.
“Ini mobil barang atau penumpang. Ini jenisnya pikap,” kata sang polantas. “Ya memang Caribian bentukanya begini. Coba sampean browsing Ciribean kaya apa,” balas pengemudi tersebut dikutip Kompas.com, Jumat (4/10/2024).
Ketua Umum Ikatan Penguji Kendaraan Bermotor Indonesia Fatchuri, mengatakan, meski untuk penggunaan pribadi mobil pikap dan kabin ganda harus melakukan uji berkala setiap enam bulan sekali.
"Untuk pikap dan double cabin itu ada muatan yang perlu dimuat di bagian belakang selain penumpang di depan. jadi tidak dilihat dari nopol itu pelat hitam atau kuning tapi dia masuk kendaraan barang,” ujar Fatchuri kepada Kompas.com, Jumat (4/10/2024).
Uji berkala diperlukan, sebab sebagai mobil barang ada syarat dan ketentuan terkait keselamatan yang perlu ditaati oleh pemilik mobil.
“Mengangkut barang pasti ada tata cara, kemudian tidak boleh menganggu pengguna orang lain, volume kendaraan juga diatur sesuai tinggi bak muatan dan sebagainya,” ujarnya.
Fatchuri mengatakan, kewajiban mobil pikap dan kabin gadan mesti uji berkala sesuai dengan peraturan UU No 22 tahun 2099 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
"Karena sesuai dengan 22 tahun 2009, kendaraan yang wajib uji berkala ialah mobil barang, bus, kereta gandengan, kereta tempelan dan mobil punpang umum (taksi dan angkot)," katanya.
Beberapa alasan mobil pikap dan kabin ganda perlu melakukan uji berkala:
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/04/204100615/walau-pelat-hitam-mobil-pikap-dan-double-cabin-harus-uji-kir