Daihatsu Percaya Penjualan Bakal Melesat Usai Suku Bunga Turun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) optimis turunnya suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) alias BI rate sebesar 25 basis poin ke level 6 persen, bisa menggairahkan sektor otomotif.

Apalagi kondisi tersebut dibarengi membaiknya nilai tukar rupiah atau kurs terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Memberikan kepastian pasar sehingga daya beli masyarakat bisa terangsang kembali.

"Walau untuk lending rate butuh waktu beberapa bulan buat penyesuaian ya. Tetapi kami melihat pasar bisa tumbuh seiring dengannya," ucap Domestic Marketing Division Head ADM, Rokky Irvayandi dalam acara Astra Media Day 2024, Kamis (19/9/2024).

Lebih jauh, Rokky menyampaikan bahwa melambatnya industri otomotif di dalam negeri sepanjang 2024 tidak lepas dari ketatnya pembiayaan atau pemberian kredit yang dilakukan perusahaan multifinance.

Kondisi itu seiring tingginya angka non-performing finance (NPF) yang pada akhirnya membuat nasabah gagal membayarkan cicilannya.

"Ada juga tantangan yang dihadapi teman-teman di lembaga pembiayaan dengan NPF kredit yang tinggi, jadi membuat teman-teman di lembaga pembiayaan juga lebih hati-hati dalam memberikan approval kredit,” katanya.

"Namun saya percaya, dengan kontribusi otomotif yang sangat tinggi ke perekonomian dan menyerap tenaga kerja, pemerintah tidak akan diam," lanjut Rokky.

Untuk diketahui, berdasarkan data Gaikindo sepanjang Januari-Agustus 2024 total penjualan mobil nasional secara wholesales tercatat baru mencapai 560.619 unit. Jumlah ini, turun 17,1 persen dari satu tahun sebelumnya yang sebanyak 675.859 unit.

Sementara itu, penjualan ritel juga terlihat mengalami penurunan 12,1 persen dari 665.262 unit menjadi 584.857 unit pada periode yang sama.

Daihatsu sendiri, berhasil mencatatkan penjualan ritel sebanyak 117.358 unit selama delapan bulan pertama tahun ini. Torehan itu didominasi oleh tiga model utama, yaitu Sigra, Gran Max Pick Up, dan Terios.