JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) bersiap melakukan uji coba mikrotrans atau angkutan kota (angkot) bertenaga listrik untuk pertama kalinya dalam waktu dekat.
Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Ayu Wardhani menyebut uji coba pada tahap pertama akan dilakukan dalam waktu dekat dengan memakai tiga unit armada.
Ayu belum bersedia merinci ketiga unit armada ini akan melayani rute mana saja, dan waktu tepat uji coba dilaksanakan. Namun untuk model kendaraannya adalah Gelora Electric milik PT Sokonindo Automobile (DFSK).
"Ketiga unit armada mikrotrans listrik dilengkapi dengan pendingin udara (air conditioner/AC) dan memiliki kapasitas pelanggan sebanyak 11 orang penumpang," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (14/9/2024).
Uji coba itu setelah pihaknya menandatangani nota kesepahaman dengan DFSK selaku agen tunggal pemegang merek DFSK di Indonesia pada Kamis (12/9/2024).
Ayu menyebutkan, mikrotrans itu memiliki kapasitas baterai 42 kWh dengan daya tempuh 300 Kilometer. Unit ini juga dilengkapi dengan pengisian daya cepat selama 2,5 jam.
Dia mengklaim pihaknya terus berinovasi guna menghadirkan layanan mikrotrans terbaik bagi seluruh pelanggan. Sebelumnya, terdapat sebanyak 180 unit mikrotrans AC yang beroperasi di delapan rute.
TransJakarta hingga saat ini sudah mengoperasikan 100 unit bus listrik dan hingga akhir tahun ini akan menambah bus listrik 200 unit sehingga total akan menjadi 300 unit.
"Ini bagian dari upaya mewujudkan target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yakni 100 persen armada TransJakarta bus listrik pada 2030 sekaligus menuju elektrifikasi transportasi publik masa depan," kata Ayu.
Sebelumnya, Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph juga sempat menyampaikan pihak perusahaan telah menandatangani MoU untuk mikrotrans atau biasa dikenal Jaklingko berbasis listrik di Jakarta.
"Bahkan kami sudah menemukan rupiah per kilometer-nya akan jauh lebih efisien dibanding bensin. Karena angkot-angkot atau Jaklingko itu menggunakan Pertalite yang juga tentunya subsidi dan sulfurnya masih tinggi," kata dia.
"Sehingga ketika dirubah menjadi mikrotrans EV akan ber-impact double selain efisien tapi juga polusinya lebih rendah," lanjut Daud.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/15/181100715/transjakarta-bakal-uji-coba-angkot-listrik