Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Budaya Baik yang Hampir Punah, Pria Ini Selalu Menolong Orang di Jalan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kendala di jalan bisa menghampiri siapa saja, termasuk pejalan kaki, pesepeda, pengendara motor atau mobil sekalipun. Tak jarang, ketika kita menghadapi kesulitan di jalan, bakal susah untuk mendapatkan pertolongan.

Stigma buruk masyarakat, terlebih lagi di malam hari, membuat sebagian besar orang enggan terlibat terlalu jauh dalam hal berinteraksi dengan orang asing di jalan, terlebih memberi pertolongan.

Maraknya modus kejahatan, serta tindak kriminal di jalan, telah mengubah pandangan masyarakat bahwa menolong orang lain di jalan sangat berisiko, khususnya pada malam hari. Namun, pria asal Yogyakarta ini ingin mengubah pandangan tersebut.

Wikan Widiyatmoko alias Momo Wikan (30), Pemilik akun TikTtok @momo.wikan berharap dari konten yang dibagikan dapat menginspirasi masyarakat, bahwa menolong orang lain di jalan merupakan budaya baik dan perlu dilestarikan.

“Saya dibesarkan oleh keadaan di jalanan sejak kecil, pas waktu masih duduk di bangku SMP, karena saya bandel, orang tua tidak mau memberi uang jajan untuk beli rokok, tapi saya ingin, maka dari itu saya memutuskan menjadi tukang parkir di daerah Gejayan,” ucap Momo kepada Kompas.com, Sabtu (14/9/2024).

Momo mengatakan, hidup di jalanan memang tak mudah. Sehingga, ia kerap mengalami kesusahan seperti kehabisan bensin di jalan, motor mogok dan sejenisnya. Malangnya, Momo menghadapi kondisi sulit tersebut selalu sendirian, tak seorang pun mau membantunya.

“Saat itu tentu merasakan sedih, karena ketika saya kesusahan tidak ada yang membantu, lantas saya bertekad ingin membalas dendam terhadap keadaan, pada suatu titik saya tak ingin orang lain mengalami hal serupa dengan yang saya alami,” ucap Momo.

Sejak saat itu, Momo mulai memberikan bantuan kepada orang lain yang ia jumpai di jalan. Pertolongan yang diberikan juga tidak mengikat pada uang, dan hal-hal besar.

“Dari hal kecil, dan sesuai kemampuan saja, seperti nyetep (stut) motor, berbagai bensin, membelikan bensin, mencari tambal ban, mencari alamat, tak tentu, yang penting saya mampu dapat bermanfaat buat orang tersebut,” ucap Momo.

Momo mengatakan, budaya baik ini perlu diteruskan dan didakwahkan. Selain bisa memberikan manfaat dan menjaga nama baik kota, khususnya Yogyakarta, kegiatan tersebut juga dapat menjadikan manusia sebagai layaknya manusia.

“Manusia kan tidak hidup masing-masing, mereka akan selalu membutuhkan bantuan orang lain, jika tidak ada langkah kecil menuju perubahan, maka rasa kemanusiaan itu akan luntur, kenyamanan kota juga tidak akan tercipta,” ucap Momo.

Momo berharap, budaya baik saling menolong bisa diterapkan di segala aspek kehidupan, begitu juga bisa menyebar ke kota-kota lain agar dunia menjadi lebih indah, aman dan menyenangkan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/15/084100715/budaya-baik-yang-hampir-punah-pria-ini-selalu-menolong-orang-di-jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke