JAKARTA, KOMPAS.com – Membeli mobil bekas bisa jadi pilihan ekonomis, namun calon pembeli perlu berhati-hati terhadap kemungkinan manipulasi odometer.
Menurut Jeffrey, pemilik layanan inspeksi mobil bekas Otospector, praktik mengubah angka jarak tempuh pada odometer tidak jarang terjadi, dan sering kali sulit dideteksi oleh pembeli awam.
“Salah satu indikasi manipulasi odometer bisa dilihat dari kondisi fisik mobil yang tidak sesuai dengan angka jarak tempuh. Jika odometer menunjukkan angka rendah tetapi setir, pedal, dan kursi terlihat aus, ini bisa menjadi tanda bahwa odometer telah dimundurkan,” jelas Jeffrey kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2024).
Meski begitu, Jeffrey mengingatkan bahwa tidak semua tanda manipulasi odometer terlihat secara langsung. Teknologi untuk mengubah odometer sudah semakin canggih, sehingga pengecekan kasat mata tidak selalu cukup untuk memastikan keasliannya.
“Terkadang, manipulasi dilakukan dengan sangat halus, sehingga perlu pemeriksaan lebih mendalam untuk mendeteksinya,” tambahnya.
Selain memperhatikan kondisi fisik, calon pembeli juga disarankan untuk memeriksa riwayat servis mobil. Jika riwayat perawatan menunjukkan jarak tempuh yang lebih tinggi dibandingkan angka pada odometer, ini bisa menjadi bukti bahwa odometer telah dimanipulasi.
Layanan inspeksi kendaraan dari pihak ketiga bisa menjadi salah satu cara bagi calon pembeli untuk mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai kondisi mobil bekas.
Laporan inspeksi biasanya mencakup pemeriksaan menyeluruh dari mesin hingga komponen-komponen penting lainnya yang bisa memberi gambaran lebih jelas mengenai kondisi sebenarnya.
Jadi, memastikan keaslian odometer merupakan langkah penting agar pembeli tidak dirugikan, terutama dalam hal harga dan keandalan mobil yang dibeli.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/11/080200015/jangan-tertipu-begini-mendeteksi-manipulasi-odometer-pada-mobil-bekas