Seperti yang terlihat dalam video yang diunggah oleh akun Instagram bernama @memomedsos, pada Minggu (31/9/2024).
Dalam video tersebut memperlihatkan mobil berwarna silver yang mundur saat hendak parkir di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Mobil tersebut nyaris menabrak kendaraan yang terparkir di belakangnya. Beruntung, masih ada pengemudi di dalam mobil berwarna putih tersebut sehingga bisa menghindar dari tabrakan.
Sementara mobil berwarna silver terus meluncur ke jalan hingga menabrak bangunan yang berada di seberang SPBU.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, insiden tersebut bisa terjadi karena dua kemungkinan.
Pertama pengemudi lupa mengaktifkan parking brake, kedua bisa saja parking brake tidak bekerja secara maksimal.
“Oleh sebab itu, biasakan berhenti dengan memastikan mengecek semua aksesori dalam kondisi off. Tujuannya untuk mengamankan kendaraan sesuai standar,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.
“Artinya, harus berbunyi klik 4 sampai 5 kali. Lebih dari itu ada kemungkinan rem sudah tipis atau kabel sudah molor sehingga harus disetel ulang untuk menghindari kejadian seperti pada video,” kata Sony.
Sementara itu, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka Suparna menambahkan, selama parkir pemilik mobil harus mengaktifkan hand brake atau rem tangan agar mobil lebih aman dan tidak bergerak karena ditahan oleh rem tangan tersebut.
“Banyak masyarakat yang enggan untuk menggunakan rem tangan saat berhenti lantaran mereka takut akan berpengaruh atau merusak komponen rem tangan. Kalau terlalu lama memang bisa menyebabkan macet, tetapi kalau tidak terlalu lama tidak menjadi masalah,” ujar Suparna.
Suparna juga menyarankan agar pemilik kendaraan menghindari memasukkan gigi persneling saat parkir. Meskipun ada sebagian pemilik percaya menggunakan gigi transmisi bisa memperpanjang usia komponen.
Padahal menurutnya, cara tersebut cukup berbahaya pasalnya kadang pengguna kendaraan tidak teliti melakukan persiapan sebelum menyalakan mesin.
“Saat distater, mobil bisa tiba-tiba loncat dan bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kecuali kalau mobilnya matik memang prosedurnya berbeda, kalau matik posisinya harus pada P. Kalau mobil manual tidak disarankan jika melihat perilaku pengemudi di Indonesia,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/01/112100215/video-mobil-meluncur-ke-jalan-diduga-akibat-lupa-tarik-rem-tangan