JAKARTA, KOMPAS.com - Konvoi sepeda motor besar alias touring moge kerap dianggap sebagai salah satu bentuk arogansi di jalan oleh pengendara lain, terutama oleh pengendara motor kecil.
Salah satu sebabnya ialah pengendara moge kerap memakai sirine atau klakson bersuara keras yang mengagetkan pengendara lain.
Praktisi Keselamatan Jalan Raya dan juga Founder dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, hal ini yang kerap menimbulkan gesekan di jalan antara pengendara moge dan pemakai motor kecil.
"Itu sering terjadi saat konvoi motor besar, dia (pengendara motor kecil) kaget kemudian mengebut dan segala macam. Ini kemudian sering dianggap menantang yang konvoi,” kata Jusri kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2024).
“Padahal maksudnya (konvoi menyalakan) itu justru memberi tahu pengendara lain,” ujar Jusri.
Namun Jusri tak menyangkal bahwa sering juga pengendara moge juga sering menyalakan sirine secara mendadak saat sudah dekat kondisi jalan ramai.
Alhasil yang terjadi pemotor yang tidak siap dan sedang berada di dekat itu tidak paham cara antisipasinya.
“Kemudian pengendara motor besar menyalaka sirine mendadak. Kemudian si orang itu juga tidak punya kemampuan antisipatif yang baik,” ujar Jusri.
“Kalau dia mendengar dan lihat spion dia tidak kaget dan tidak akan kagok,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/27/144100215/hal-yang-sering-keliru-dari-konvoi-motor-besar