TANGERANG, KOMPAS.com - Industri otomotif Indonesia diharapkan bisa terus meningkatkan ekspor mobil ke mancanegara. Salah satu negara yang ditargetkan pemerintah ialah Australia.
Asisten Deputi Pengembangan Industri Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Bidang Perekonomian, Ekko Harjanto, mengatakan, Australia merupakan pasar yang sangat potensial.
“Potensi bagus ke Australia, supaya digencarkan. Tren 2023 pemulihan pasca covid, impor mobil Australia banyak dari China di mana mencapai 72.000-an unit,” ujar Ekko di Tangerang belum lama ini.
Ekko menyebut, mobil China mulai membanjiri Ausyralia karena beberapa faktor. Mulai dari harga murah, dan politik Asutralia yang tidak mengembargo mobil China beda dengan Eropa dan Amerika.
“Kenapa masyarkat Australia suka mobil China karena mobil asal China sesuai dengan kondisi personal," kata Ekko.
“Harga kompetitif, dan ada pemotongan tarif (BEV), dan kebijakan Australia tidak ada disrikimasi, semua boleh masuk asal sesuai standar,” ujar Ekko.
Ekko mengatakan, di sini Indonesia bisa mengambil keuntungan. Pertama jarak Indonesia dan Australia dekat sehingga bisa menghemat jalur distribusi.
Berdasarkan data produksi mobil Indonesia tahun 2023 tercatat sebanyak 1,395 juta unit, adapun penyerapan pasar lokal kurang lebih 1 juta unit per tahun.
Kemudian berdasarkan data Ekko, kapasitas produksi mobil bisa digenjot sampai 2,2 juta unit per tahun. Artinya produksi bisa dimanfaatkan dengan memaksimalkan penjualan pasar luar negeri.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/29/170100415/pemerintah-dorong-ekspor-mobil-ke-australia