Hasil Survei Harga Honda Step WGN Rp 600 Jutaan, Senggol Voxy

TANGERANG, KOMPAS.com - Hasil survei Honda Step WGN e:HEV yang baru diperkenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 mendapat hasil memuaskan.

Sales & Marketing and After Sales Operation Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy, mengatakan, pihaknya sudah melakukan survei kepada 1.000 responden pengujung booth Honda di GIIAS 2024.

Survei tersebut berisi beberapa pertanyaan mulai dari nama, apakah tertarik atau tidak, dan harga yang diharapkan jika nanti mobil medium MPV hybrid itu resmi meluncur di Indonesia.

“Itu kan ada range (batas antara) ya. Rp 700 juta ke atas ada sekitar 8 persenan. Kemudian antara Rp 650 juta - Rp 699 juta sekitar 40 persenan. Kemudian yang jawab di bawah itu ada 24 persenan,” ujar Billy di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (25/7/2024).

Billy belum bisa memastikan berapa harga Step WGN karena saat ini masih tahap studi. Namun pihaknya berusaha untuk memenuhi ekspektasi calon konsumen di Indonesia.

“Kami usahakan karena permintaannya paling tinggi di situ. Kalau yang nanya lebih detail lagi ke yang sudah ngasih kartu nama, mereka sih bilangnya ingin di Rp 670 jutaan- Rp 675 juta maksimum,” ujarnya.

“Kami usahakan. Sekali lagi, tergantung kalau kondisinya sama seperti sekarang. Perpajakannya kita kan enggak tahu lagi nanti bagaimana. Nilai tukar, kondisi ekonomi, perkembangan otomotif juga belum tahu bagaimana dan seperti apa nanti,” kata Billy.

Jika dicermati harga yang diharapkan pada Step WGN akan menyenggol dua mobil yang sudah eksis sebelumnya, yaitu Toyota Voxy dan Nissan Serena e-Power yang baru meluncur di GIIAS 2024.

Saat ini Voxy punya dua varian dengan harga mulai dari Rp 621 juta - Rp 624 juta perpajakan Jakarta. Sedangkan Nissan Serena terbaru C28 dibanderol mulai Rp 635 juta.

Namun demikian Billy menegaskan bahwa belum ada keputusan final soal peluncuran dan harga Step WGN. Semuanya harus menunggu hasil studi lebih lanjut.

“Kalau kondisinya sama seperti ini mereka harapkan seperti itu. Hasil survei yang sangat positif itu membuat kami serius mempertimbangkannya untuk bisa diluncurkan di Indonesia karena hasilnya positif,” ujarnya.