TANGERANG, KOMPAS.com - Pabrikan China mulai ekspansi ke Indonesia, dimulai dengan Wuling, DFSK, hingga produsen mobil listrik nomor satu di Tiongkok, BYD, yang terjun meramaikan pasar otomotif Tanah Air.
Kehadiran BYD di Indonesia mau tidak mau mendobrak pasar mobil yang selama ini dikuasai pabrikan Jepang. Perang harga terjadi di mana mobil China dibanderol lebih murah dari mobil Jepang dan Korea Selatan.
“Tahun ini kita percaya bahwa elektrifikasi di Indonesia semakin cepat dan lebih cepat. Kita lihat saja di GIIAS tahun ini jauh lebih banyak (merek) dibanding tahun lalu. Mereka juga meluncurkan dna menampilan model-model mulai dari MPV, PHEV dan tipe lainnya,” ucap Eagle Zhao President Director PT BYD Motor Indonesia, di ICE BSD, Jumat (19/7/2024).
Sebagai pendatang baru di Tanah Air, BYD percaya diri mampu menghadapi persaingan di Tanah Air. Apalagi minat masyarakat Indonesia saat ini terhadap teknologi dan kendaraan listrik cukup meningkat.
“Kami percaya di dunia otomotif siapa yang memiliki teknologi utama itu yang akan memimpin di industri otomotif. BYD sudah menjadi nomor 1 di global secara penjualan untuk dua tahun berturut-turut. Tahun ini kami yakin dan percaya bisa meraih peringkat tersebut untuk ketiga kalinya,” kata Eagle.
Untuk diketahui BYD menyebut dirinya sebagai perusahaan teknologi, mobil listrik hanya salah satu produk yang dihasilkan. Selain mobil BYD juga bermain di sektor rail transit, energi terbarukan, dan elektronik.
Pada sektor otomotif, BYD mengklaim memiliki semua teknologi mobil listriknya sendiri. Mulai dari baterai, CTB technology, platform khusus mobil listrik, hingga intelligent body control system.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/20/122200315/byd-percaya-diri-bersaing-di-pasar-mobil-listrik-indonesia