SUBANG, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) mengapresiasi langkah VinFast untuk mendirikan fasilitas pabrik perakitan mobil listrik pertamanya di kawasan ASEAN selain Vietnam yang berlokasi di Subang, Jawa Barat.
Dijanjikan bakal beroperasi pada kuartal IV/2024, produsen otomotif Vietnam ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing industri lokal serta mendukung proses percepatan penggunaan kendaraan listrik sebagai alat tranasportasi di RI.
"VinFast ini salah satu model dari ASEAN, yang mana semua negara di kawasan akan mendukungnya. Jadi, TKDN-nya juga akan tinggi," kata Putu Juli Ardika, Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Senin (15/7/2024).
"Kita juga tentu akan mendukung lewat kehadiran industri komponen yang sudah ada. Sehingga kita harapkan dia akan jauh lebih tinggi (TKDN-nya) dari pabrikan lain. Paling tidak, masuk 40 persen," lanjut dia.
Upaya industrialisasi tersebut pun diamini CEO PT VinFast Automobile Indonesia, Temmy Wiradjaja. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh pemasok kendaraan yang berada di Vietnam.
Sebagai diketahui, saat ini seluruh produk mobil listrik dari VinFast yang sudah dipasarkan meliputi VF e34 dan VF 5 merupakan impor utuh dari Vietnam, meski sudah setir kanan.
"Pemerintah sudah menargetkan bahwa TKDN sampai 2025 itu 40 persen lantas naik jadi 60 persen (2026). Untuk memenuhinya, kita berdiskusi dengan seluruh penyuplai yang sudah menyuplai di pabrik Vietnam," kata Temmy.
"Diskusi untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan supaya harganya bisa bersaing, tetap memanfaatkan rantai pasokan yang sudah ada di pasar," lanjut dia.
Meski pernyataan tersebut tidak menegaskan berapa TKDN dari mobil VinFast hasil produksi anak bangsa, namun dipastikan model yang akan dibuat meliputi VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/15/195100915/baru-beroperasi-tahun-depan-kemenperin-minta-tkdn-vinfast-40-persen