Berfokus pada teknologi dan keamanan, produk dari pabrikan China ini diklaim sudah menggunakan teknologi baterai terbaik serta terbaru untuk menunjang performa sekaligus keamanan kendaraan selama pemakaian.
GAC Aion ES dibekali baterai jenis Lithium Iron Phosphate (LFP), dengan teknologi yang dinamakan ‘Magazine Battery’. Komponen utama ini dibenamkan ke seluruh produk GAC Aion.
“Baterai ini jika dibandingkan pada mobil listrik pada umumnya, lebih kuat dan lebih baik dalam menyerap panas,” ucap Danar Budi Product Team of Aion Indonesia, di Jakarta Selatan belum lama ini.
Adapun untuk keunggulannya, Magazine Battery memiliki bobot yang lebih ringan serta pipih sehingga bisa menghemat ruang.
Satu hal khusus pada teknologi ini ialah daya serap panas yang lebih mutakhir, membuat keamanan baterai terjamin selama penggunaan. Bahkan perusahaan mengklaim sampai saat ini tidak ada kasus baterai terbakar.
Di sisi lain, pengguna juga bisa menghemat waktu pengisian baterai dengan total charging dari 0-100 persen sekitar 45 menit saja. Sayangnya, tidak ada informasi mengenai lifecycle dari baterai GAC Aion.
Pada sisi keamanan, Magazine Battery juga sudah melewati serangkaian tes, seperti suhu ekstrem dan tusuk. Jenis baterai ini juga sudah melalui tes tembak yang diklaim 980.000 kali lebih cepat daripada middle test.
Aion rencananya akan menjual ES dengan harga di bawah Rp 400 juta. Untuk banderol resmi akan diumumkan pada ajang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang akan digelar pada 18 Juli 2024.
Jika benar dibanderol dengan harga kurang dari Rp 400 juta, Aion ES dipastikan menjadi sedan listrik dengan harga paling terjangkau. Sebab, di segmen tersebut sudah diisi dengan BYD Seal yang dijual Rp 600 jutaan, Tesla Model 3 dengan kisaran Rp 1,5 miliar, serta sedan listrik BMW yang dibanderol paling murah Rp 1,8 miliar.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/13/134200015/gac-aion-es-pakai-teknologi-magazine-baterai-simak-keunggulannya