SOLO, KOMPAS.com - Memanaskan mobil dengan transmisi matik sebelum digunakan sering kali dianggap remeh oleh pemilik.
Padahal, kebiasaan ini memiliki pengaruh pada performa dan umur kendaraan. Misalnya, mobil matik yang parkir dalam waktu lama membutuhkan adaptasi suhu agar dapat berfungsi secara efektif.
Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, sebelum mobil digunakan, idealnya pemiliknya memanaskan mesin terlebih dulu untuk membuat semua komponen dalam kondisi siap.
“Siap dalam artian semua sistem pelumas sudah terjangkau dengan baik dan stabil, komponen mesin yang terbuat dari logam mengalami perubahan suhu secara drastis yang justru bisa merusak,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Hardi, kenaikan suhu mesin sebaiknya terjadi secara bertahap dengan cara membiarkan mesin berputar stasioner dalam beberapa waktu sebelum digunakan.
“Jika diamati, putaran mesin stasioner ketika mesin dingin masih cukup tinggi yakni bisa menyentuh 1.000 rpm, sedangkan bila sudah tercapai suhu kerja ideal putaran mesin akan turun sekitar 650-750 rpm,” kata Hardi.
Hardi menjelaskan, sistem pada mobil membuat mesin naik secara konstan dengan pemanasan.
Sementara, jika mobil langsung digunakan atau digeber, perubahan suhu mesin bisa naik secara drastis.
“Saat putaran masih tinggi dan dipaksakan jalan maka akan membuat pertautan kampas transmisi matik lebih kasar sehingga dapat mempercepat keausan. Hal ini sebaiknya dihindari dengan menunggu sesaat,” kata Hardi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/13/100200215/potensi-yang-terjadi-jika-tidak-memanaskan-mobil-matik-sebelum-jalan