BOGOR, KOMPAS.com - Royal Enfield, pabrikan motor gabungan Inggris dan India sudah hadir di Tanah Air sejak 2016. Penggunanya pun sudah menyebar di seluruh Indonesia, tapi sampai sekarang motornya masih diimpor utuh dari India.
Bisa dibilang, Royal Enfield Indonesia termasuk salah satu APM yang cukup agresif menghadirkan berbagai model. Sekarang pun sudah ada sembilang motor, belum yang akan meluncur di GIIAS mendatang.
Anindya Dwiasti, Head of Marketing Royal Enfield Indonesia, mengatakan, sudah ada beberapa negara yang CKD motor Royal Enfield, tapi di Indonesia masih belum bisa.
"(Masalahnya) tentu volume. Nanti kita kalau misalkan sudah cukup baik (volume penjualan), tentu kita ingin ke arah sana (CKD)," ucap Anin di Bogor, Rabu (10/7/2024).
Saat ini sudah ada beberapa negara yang merakit sendiri motor Royal Enfield, seperti Brazil, Nepal, dan Thailand. Sedangkan buat di Indonesia, semuanya masih diimpor utuh dari India.
"Kita ingin ke arah sana (CKD). Itu salah satu harapan kita juga dari Royal Enfield Indonesia," ucap Anin.
Buat target volume yang harus diraih, Anin tidak membocorkan seperti apa. Cuma melihat karakter orang Indonesia, model yang paling banyak dipesan adalah Classic 350, diikuti oleh Super Meteor 650.
Sekali impor, Royal Enfield bisa membawa sekitar 20 motor dengan berbagai model. Belum lagi nanti di GIIAS, akan ada dua motor baru, kemungkinan kuat Himalayan 450 dengan Shotgun 650.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/13/074200215/royal-enfield-berharap-bisa-segera-ckd-di-indonesia