JAKARTA, KOMPAS.com - Francesco Bagnaia percaya bahwa apabila Jorge Martin tidak salah melakukan manuver di dua lap sebelum finis pada seri kesembilan MotoGP 2024 pekan lalu, perebutan podium pertama akan sangat sengit.
Pasalnya pada momen tersebut, kedua motor Ducati Desmosedici GP24 tunggangan mereka sama-sama masih dalam kondisi optimal. Pengaturan ban kombinasi pun masih bisa menunjuang gaya berkendara masing-masing.
"Saya hanya berusaha untuk benar-benar jitu dengan ban belakang, karena saya tahu, semakin banyak ban tersisa yang saya punya pada bagian akhir balapan, maka semakin akan baik pula," katanya dalam konferensi pers dilansir MotoGP.com, Senin (8/7/2024).
"Ketika dua rider Pramac menyalip, saya lihat mereka terlalu agresif. Jadi saya memutuskan sedikit melamban. Namun, mungkin saya kehilangan terlalu banyak waktu di belakang Franco Morbidelli, karena Jorge memimpin lebih dari sedetik," kata dia.
"Jadi, saja coba ngotot lagi demi mengejar Jorge," lanjut Bagnaia.
Bagnaia pun yakin ia dan Martin akan menyajikan aksi saling salip yang menegangkan andai Martin tak jatuh.
"Saya sangat dekat dengannya, tetapi sayangnya ia jatuh. Saya rasa seharusnya itu bisa jadi salah satu duel terhebat di antara kami pada lap terakhir," ungkapnya.
Berkat capaian tersebut, Bagnaia mengambil alih puncak klasemen pembalap dari Martin dengan koleksi 222 poin, unggul 10 poin atas Martin.
Meski senang bisa memimpin klasemen, Bagnaia tak mau sombong, karena ia yakin Martin justru akan semakin termotivasi mengalahkannya.
"Saya tak yakin ini titik balik saya. Namun, saya juga tak yakin Jorge akan berubah. Ini akan seperti kembali nol lagi, karena kami hanya punya jarak 10 poin dan musim ini masih sangat panjang," tutup dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/08/181019815/kata-bagnaia-saat-lihat-martin-terjatuh-di-motogp-jerman