JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (3/7/2024) sore.
Dikutip dari Kompas.com, pada pukul 16.40 WIB di sekitar Monumen Nasional, Jakarta Pusat, sudah hujan deras disertai angin kencang dan hawa dingin.
Bahkan, pukul 16.30 WIB di Jakarta Barat, angin kencang lebih dulu terjadi sebelum terjadi, dan saat hujan juga dilengkapi kabut putih. Ini membuat jarak pandang terbatas, yakni lebih kurang 20 meter.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, cuaca buruk bahkan sampai menimbulkan hujan badai pasti akan mengganggu proses berkendara, terutama mengemudikan mobil.
“Umumnya visibilitas pengemudi terbatas apalagi jika ditambah dengan kaca film yang gelap. Ada beberapa yang harus diwaspadai seperti genangan air, kabel-kabel di atas yang bisa putus, minimnya penerangan jalan, pohon tumbang atau pengendara motor yang jatuh karena jalan licin,” kata Sony saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2024).
Sony juga mengatakan, hujan petir atau badai ini sedikitnya pasti mengganggu mental pengemudi, karena akan ada rasa khawatir, takut atau ragu-ragu.
“Nah, visibilitas dan badai atau petir ini menjadi distraksi bagi para pengemudi. Mengandalkan operasional aja enggak cukup, harus mengedepankan soft skill, bertindak dan mengemudikan dengan defensif,” kata Sony.
Sony menyarankan, jika pengemudi sudah terganggu lebih dari 40 persen maka sebaiknya cari tempat berhenti yang aman.
“Jika masih mampu dan urgent, maka mengemudilah dengan hati-hati, kurangi kecepatan serta sesuaikan dengan visibilitas (pastikan jarak mata memandang minimal 10-15 meter) dan jaga jarak sesuaikan dengan waktu atau ruang bereaksi.
Selain itu, Sony juga menyarankan untuk menjaga mental atau emosi supaya keputusan yang diambil sesuai dengan yang teraman, seperti kurangi koreksi setir berlebih, gas atau rem gardual dan mengemudi tidak agresif.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/04/141200715/tips-mengemudi-aman-saat-hujan-deras