Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan karena Subsidi, Ini Faktor yang Bikin Orang Mau Beli Mobil Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada berbagai alasan konsumen membeli mobil listrik, mulai dari ikut “menyelamatkan bumi” hingga konsumsi bahan bakar.

Lantas di Indonesia apa pertimbangan terbesar seseorang membeli mobil listrik?

Belum lama ini Kompas.com melakukan survei kepada lebih dari 1.075 orang, hasilnya ternyata mayoritas konsumen ingin membeli mobil listrik karena alasan konsumsi bahan bakar.

Survei dilakukan pada 11-27 Maret 2024 dengan studi kuantitatif. Responden berasal dari pembaca Kompas.com di semua daerah di Indonesia, terdiri dari semua umur dan gender baik pria dan wanita.

Bukan tanpa sebab mayoritas memilih mobil listrik dengan alasan irit. Biaya bayar charging dinilai lebih murah ketimbang isi bensin. Apalagi seperti diketahui harga bahan bakar minyak (BBM) terus naik.

Berdasarkan survei Kompas.com, ada sebanyak 64 persen responden yang ingin membeli mobil listrik karena alasan irit. Kemudian 63 persen mengatakan ingin mengurangi emisi gas buang.

Survei juga menunjukkan bahwa tak sedikit yang ingin membeli mobil listrik karena suara mesin halus. Tercatat ada 59 persen responden yang suka mobil listrik karena senyap atau tidak bising.

Sisanya yaitu gimmick yang sering diumbar oleh pabrikan, yaitu 36 persen suka karena fitur dan bentuk yang modern, 19 persen suka karena minim perawatan, dan ternyata hanya 19 persen yang tertarik karena ada pajak subsidi.

Seperti diketahui pemerintah terus mendorong peralihan mobil konvensional ke mobil listrik dengan mengeluarkan beberapa insentif. Namun sekali lagi, berdasarkan survei bukan itu yang mendorong seseorang membeli mobil listrik.

Bahkan menurut survei hanya 13 persen responden yang tertarik membeli mobil listrik karena bebas rekasaya arus lalu-lintas ganji-genap alias gage.

Kemudian jika dilihat berdasarkan demografi, mayoritas responden yang lebih peduli konsumsi bahakn bakar ialah laki-laki. Sedangkan perempuan mayoritas lebih memperhatikan emisi gas buang.

“Terlihat bahwa SES (sosial ekonomi) mempengaruhi pertimbangan dalam membeli mobil listrik,” tulis hasil survei Kompas.com, dikutip pada Rabu (3/7/2024).

“SES lower mempertimbangkan konsumsi bahan bakar, SES middle mempertimbangkan emisi gas buang, dan SES upper mempertimbangkan performa mesin,” tulis survei.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/03/151200215/bukan-karena-subsidi-ini-faktor-yang-bikin-orang-mau-beli-mobil-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke