JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini sudah banyak merek mobil yang menjual mobil listrik di Indonesia. Beberapa merek seperti Wuling, DFSK dan Neta, memakai baterai yang dirakit lokal dari Gotion.
Public Relations Manager Gotion Indonesia, Bastoni Hutabarat, mengatakan, baterai-baterai tersebut dirakit secara lokal di pabrik yang terletak di Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat.
"Pabriknya yaitu assembly line belum production material itu di Klapanunggal, Bogor," kata Bastoni kepada Kompas.com, Minggu (16/6/2024).
Sehingga saat ini pabrik tersebut baru merakit bahan-bahan yang dikirim dari China kemudian disalurkan kepada klien.
Bastoni mengatakan, ke depan pihaknya berusaha untuk tidak cuma merakit tapi memproduksi baterai di Indonesia. Namun rencana itu baru bisa terlaksana jika perkembangan mobil listrik di Indonesia tumbuh ke arah positif.
"Karena produknya masih sulit diproduksi di sini karena teknologinya belum ada. Tapi rencananya kami ingin membangun production line di sini mungkin setelah bisnis-bisnis yang sudah running bisa jalan," ujarnya.
"Sebab biaya untuk bangun infrastruktur production line itu besar sedangkan kami masih mencoba untuk mengejar demand (permintaan) dari mitra kami Wuling, DFSK dan lain-lain yang butuh cepat produknya," kata Bastoni.
"Kami masih menyediakan hanya untuk assembly tapi produknya masih kita datangkan dari pusat di China," ujarnya.
Secara global, produk Gotion cukup lengkap antara lain baterai LFP (Lithium Iron Phosphate), NCM (Nickel Cobalt Manganese), sel baterai, battery pack, sistem manajemen baterai (BMS), serta unit penyimpanan energi.
Namun buat klien di Indonesia, sesuai spesifikasi yang diminta, pihaknya baru membuat baterai LFP.
Sayangnya Bastoni belum bisa memberikan data berapa kapasitas perakitan baterai Gotion per tahun.
"Jenisnya LFP. Untuk kapasitasnya nanti saya konfirmasi data terbaru," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/18/164100915/pabrik-perakitan-baterai-gotion-di-bogor-fokus-lfp