JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan meningkatnya jumlah kecelakaan yang melibatkan pengendara muda, pentingnya kampanye safety riding menjadi semakin mendesak.
Data awal 2024 menunjukkan bahwa anak muda merupakan kelompok yang paling rentan terhadap kecelakaan lalu lintas, yang seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai teknik berkendara yang aman.
Upaya mengampanyekan safety riding dilakukan oleh AHM bekerja sama dengan Kompas.com dengan mengadakan acara safety riding di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pekan lalu. Tujuan acara ini untuk mengedukasi pengendara muda tentang pentingnya keselamatan berkendara.
"Seru banget. Baru pertama pakai sepeda motor listrik, dan mulus banget," ujar Chika, salah satu mahasiswa UNJ yang jadi peserta safety riding.
Pada sesi tersebut, peserta tidak hanya diajari cara mengendarai motor dengan benar, tetapi juga diberikan pelatihan praktis tentang teknik-teknik keselamatan.
"Kita tadi diajari ngerem, terus habis ngerem itu kita harus nengok kanan dulu. Terus disuruh hidupkan lampu sein juga. Nah itu penting buat dipraktikkan di jalan raya," jelas Chika.
Instruktur safety riding juga menekankan pentingnya penggunaan perlengkapan keselamatan saat berkendara.
"Kita juga harus menggunakan helm, jaket, sarung tangan, alas kaki yang menutupi jari kaki, itu penting buat keamanan," tambah Chika.
Ia lantas mengungkapkan perlunya pelatihan-pelatihan safety raiding untuk meningkatkan keamanan berkendara.
"Perlu banget, kalau bisa lebih sering, biar kita tahu cara berkendara di jalan raya dengan aman," katanya.
Acara safety riding seperti ini sangat penting dalam upaya menurunkan angka kecelakaan yang melibatkan pengendara muda.
Dengan memberikan edukasi langsung dan pelatihan praktis, diharapkan para pengendara muda dapat lebih memahami dan menerapkan teknik berkendara yang aman di jalan raya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/17/144100715/kata-mahasiswa-soal-pelatihan-safety-riding-harus-diperbanyak