JAKARTA, KOMPAS.com - Para peserta kompetisi Shell Eco-Marathon Asia-Pasific and Middle East 2024 yang diikuti sejumlah akademisi dari berbagai negara harus melewati berbagai tantangan.
Salah satunya, kendaraan harus lulus seluruh 13 pos inspeksi teknis yang ketat sebelum memasuki arena sirkuit. Artinya, dari total 80 perserta pada tahun ini, tidak semuanya boleh berlaga.
"Tantangan kami, tentu pertama pada sisi mental karena bagaimanapun ketika sudah masuk kompetisi, mental yang berbicara. Selain itu juga membagi waktu antara aktivitas UKM dengan akademis," kata Manager Tim Arjuna Universitas Indonesia (UI), Zahran Mizuya, Selasa (11/6/2024).
"Kemudian tidak kalah penting lagi, kita juga harus lulus 13 pos inspeksi yang dilakukan sebelum acara. Pos inspeksi ini dilakukan benar-benar sebelum laga sehingga tidak semua perserta bisa turun," lanjut dia.
Hal serupa juga dikatakan Penanggung Jawab Divisi Sasis Tim Bumi Siliwangi 2 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Tendi Febrian. Oleh karena itu, sebelum melakukan inspeksi tim harus memperhatikan berbagai aspek.
Apabila lalai sedikit saja, meskipun sudah disiapkan dari jauh-jauh hari, bisa jadi hasilnya akan berbeda ketika melaksanakan inspeksi teknis.??
"Kita biasanya sesama tim Indonesia ngobrol-ngobrol, berbagi informasi agar sama-sama bisa melewatinya. Namun semua tim tentu punya strategi serta spesifikasi berbeda," kata dia.
Adapun tantangan lain dari sisi Tim Bumi Siliwangi 2, lanjut Tendi, pebalap yang dipilih harus melakukan diet agar mendapatkan hasil diinginkan. Lagipula mobil yang dibuat ruangnya cukup terbatas.
Diketahui, pada ajang Shell Eco-Marathon tahun ini, dari total 80 perserta, tim dari Indonesia mendominasi setengahnya atau 40 perserta.
Laga yang kembali dilaksanakan di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri memiliki tujuan untuk memberi kesempatan bagi tim pelajar untuk berkompetisi dalam kategori kendaraan Urban Concept dan Prototype.
Adapun sumber energi yang digunakan dibagi menjadi tiga subkategori; yaitu mesin pembakaran internal atau internal combustion engine (bensin, solar atau etanol), baterai elektrik, dan sel bahan bakar hidrogen.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/11/175100115/sulitnya-ikut-shell-eco-marathon-tidak-semua-mobil-lulus-uji-inspeksi