JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring usia dan pemakaian, akan terjadi penumpukan karbon pada ruang bakar. Kondisi ini akan mengganggu performa mesin, sehingga perlu dibersihkan.
Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka Suparna, mengatakan, kerak karbon akan mudah menumpuk pada kendaraan yang jarang dipakai atau hanya dipanaskan sebentar tanpa dikendarai.
"Pemakaian BBM akan menjadi boros dan emisinya akan tinggi. Ini dampak parahnya jika kendaraan hanya dipanaskan sebentar dan tidak dikendarai," kata Suparna, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Lalu, apakah harus melakukan turun mesin untuk membersihkan kerak karbon yang menumpuk tersebut?
Kalau zaman dulu dibongkar, yaitu dengan cylinder head overhaul. Tapi, kalau zaman sekarang sudah banyak alat," kata Suparna.
"Ada yang menggunakan teknologi membersihkan ruang bakar dengan cairan atau busa. Kemudian, ada juga yang pakai sistem hydro dan dengan cara-cara yang lain," ujarnya.
Suparna menambahkan, di Auto2000 bisa membersihkan kerak karbon, baik turun mesin atau tidak. Bisa juga dengan cairan busa tertentu dan akan dibersihkan tanpa membongkar dengan teknik tertentu.
"Itu dilakukan saat servis berkala. Maka, saran saya adalah lakukan servis berkala. Sehingga, hal-hal seperti itu akan terdeteksi oleh bengkel kita. Setelah itu, kita akan sarankan apakah perlu melakukan pembersihan kerak dan sebagainya," kata Suparna.
Soal biaya, membersihkan kerak karbon pada ruang bakar atau yang biasa disebut gurah mesin cukup beragam. Tapi, rata-rata tarifnya berkisar mulai Rp 100.000.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/27/094200815/ruang-bakar-mesin-mobil-dipenuhi-kerak-karbon-perlukah-turun-mesin-