SOLO, KOMPAS.com - Bagi masyarakat yang menggunakan libur Hari Waisak 2024 dan akhir pekan untuk bepergian, diimbau untuk memperhatikan batas kecepatan berkendara di jalan tol.
Pasalnya, selain berisiko kecelakaan juga bisa kena tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE).
Sementara ketentuan kecepatan berkendara di jalan tol sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Selain itu, juga diperkuat dengan Pasal 3 ayat 4 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 111 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan.
Dijelaskan bahwa, batas kecepatan di jalan tol paling rendah yaitu 60 kilometer per jam sampai tertinggi 100 kilometer per jam, sesuai dengan rambu lalu lintas yang terpasang.
Berikut rinciannya:
a. Paling rendah 60 kilometer per jam dalam kondisi arus bebas, dan paling tinggi 100 kilometer per jam untuk jalan bebas hambatan.
b. Paling tinggi 80 kilometer per jam untuk jalan antar kota.
c. Paling tinggi 50 kilometer per jam untuk kawasan perkotaan.
d. Paling tinggi 30 kilometer per jam untuk kawasan permukiman.
Batas kecepatan ini bisa dilihat pada rambu yang berada di sebelah kanan di dekat pembatas jalan. Pada keadaan tertentu batas ini bisa berubah tergantung instruksi dari petugas atau kepolisian.
Apabila melanggar batas kecepatan berkendara di jalan tol, maka akan dikenakan sanksi yang mengacu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013, yang berbunyi:
“Melanggar batas kecepatan denda e-tilang Rp 500.000 atau kurungan 2 bulan.”
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/24/120200315/awas-ngebut-di-jalan-tol-bisa-kena-denda-rp-500.000