JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi insiden maut bus pariwisata Trans Putera yang membawa rombongan pelajar di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecematan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, ternyata rawan kecelakaan.
Dikatakan Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas, hal itu karena sudah ada beberapa kejadian serupa di lokasi yang didominasi dengan medan turunan dan tanjakan.
Karena itu, dia menyebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah seharusnya mengkaji ulang di ruas Subang-Bandung, terkhusus di sekitar daerah Ciater.
“Kalau saya lihat kecelakaan di daerah tersebut sudah berkali-kali terjadi, baik itu bus, truk, maupun kendaraan pribadi sudah pernah mengalami. Kalau sudah sangat sering, saya kira kesalahannya bukan lagi di pengemudi atau kendaraan,” ujar dia kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurutnya, Kementerian PUPR perlu melakukan pengkajian karena jalanan tersebut memiliki banyak tikungan dan turunan.
Hal serupa juga dikatakan Pengamat Tata Kota dan Transportasi Universitas Trisakti Yayat Supriatna.
Menurutnya, jalan raya Subang-Bandung di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat termasuk ke dalam daerah rawan. Pasalnya, banyak kecelakaan terjadi di jalur tersebut dan menelan korban lebih 50 orang.
"Kalau sudah lebih dari 50 korban akibat kecelakaan yang terjadi beberapa tahun ini, sebetulnya ini daerah rawan kecelakaan dalam kategori tinggi sehingga perlu kewaspadaan tinggi," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com.
Catatan Kompas.id, Sabtu (11/5/2024) menunjukkan, selama 12 tahun terakhir, total korban meninggal dunia akibat kecelakaan di kawasan tersebut mencapai 52 orang dan masih bisa bertambah.
Kecalakaan di kawasan itu sebagian besar dipicu oleh kelalaian pengemudi dan juga masalah rem blong.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/12/124100615/sering-terjadi-kecelakaan-pemerintah-perlu-kaji-ruas-jalan-ciater