JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah sentra otomotif khusus roda dua di Jakarta terpantau tidak begitu ramai dalam beberapa waktu terakhir. Kabarnya terjadi perubahan kebiasaan pemilik motor dalam membeli spare part atau komponen.
Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) Hermas Prabowo, mengatakan, pertumbuhan sentra otomotif yang menjual komponen motor tidak seagresif toko-toko spare part mobil.
Misalnya pusat onderdil otomotif di Senen atau Kemayoran sampai sekarang masih eksis. Bahkan sentra-sentra otomotif khusus mobil juga menyebar di kawasan BSD, Bekasi, hingga Depok.
“Makanya bisa dipahami beberapa sentra otomotif motor, seperti Otista, Palmerah, sekarang sudah enggak begitu (ramai). Ya seperti itu, ada pergeseran pola transaksi barang,” ujar Hermas, kepada Kompas.com (25/4/2024).
Menurutnya, konsumen motor yang kebanyakan anak-anak mudah sudah jarang beli spare part dengan datang langsung ke lokasi.
“Untuk spare part motor ada pergeseran yang signifikan dari offline ke online, karena suku cadang motor itu enggak terlalu mahal. Kadang mereka beli dengan spekulasi oke saja,” ucap Hermas.
“Tapi kalau mobil, memang ada yang online, tapi karena harganya cukup signifikan, masih banyak juga mereka yang mengandalkan relasi. Misalnya beli di toko spare part yang sudah kenal. Kontak, lalu dibawa sama ojek online,” kata dia.
Hermas menambahkan, harga spare part mobil umumnya lebih mahal ketimbang motor. Apabila membeli secara online, konsumen punya risiko mendapat barang yang kurang bagus.
“Kalau motor lebih cepat ke online-nya, salah satunya karena spare part lebih sederhana, dan harganya enggak terlalu mahal banget. Jadi berani saja spekulasi-spekulasi. Mungkin sekarang anak motor sudah 60 persen mengandalkan ke online,” kata Hermas.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/26/175100315/penjualan-spare-part-motor-lebih-ramai-secara-online