SOLO, KOMPAS.com - Saat melakukan perjalanan mudik Lebaran tidak sedikit pemilik mobil yang mengisi radiator dengan air biasa sebagai pengganti cairan coolant.
Tidak sedikit dari mereka yang beranggapan air biasa cukup untuk menjaga suhu mesin, tanpa menyadari risiko korosi dan kerusakan pada sistem pendingin mesin.
Maka dari itu, ketika dalam perjalanan mudik menggunakan air biasa untuk mengisi radiator pastikan untuk segera mengurasnya setelah perjalanan setelah.
Iwan, pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, ketika menggunakan air biasa untuk mengisi radiator pastikan untuk segara dikuras.
“Segera kuras saja, kalau tidak pasti akan muncul karat,” kata Iwan kepada Kompas.com, Rabu (17/4/2024).
Iwan juga mengatakan radiator wajib dikuras setiap 40.000 kilometer, jika tidak kemungkinan mobil overheat bisa saja terjadi.
“Kalau tidak dikuras bisa mampet dan aliran coolant tersumbat dan bisa menyebabkan overheat,” kata Iwan.
Selain itu, Iwan juga mengimbau untuk tidak melakukan pengurasan radiator sendiri dan sebaiknya dibawa ke bengkel.
“Sebaiknya bawa bengkel saja, karena kuras radiator prosedurnya harus tepat, perlu keahlian juga. Sangat berisiko jika salah prosedur,” kata Iwan.
Sebelumnya, Noval Al-Hudah, Mekanik Senior Mitsubishi Prabu Pendawa Motor menjelaskan, air mineral botolan bisa dijadikan solusi, tapi dengan beberapa catatan.
Pastikan mengisi lewat reservoir cadangan di bagian samping radiator agar air masih bisa tercampur dengan sisa coolant yang ada.
Kemudian, usahakan mobil segera menepi jika sudah menjumpai bengkel dan langsung lakukan servis dan kuras radiator, serta isi dengan coolant.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/19/111200515/ini-yang-perlu-dilakukan-setelah-isi-radiator-dengan-air-biasa