JAKARTA, KOMPAS.com - Pemudik dianjurkan untuk lebih mawas dan berhati-hati saat sedang melintas dalam kondisi skema contraflow di jalan tol. Pasalnya, pola rekayasa lalu lintas satu ini dinilai cukup berisiko.
Contraflow sendiri merupakan sebuah rekayasa lalu lintas berupa perubahan laju kendaraan berlawanan dari arah normal. Satu ruas jalan tol dipecah menjadi dua lajur dan disekat dengan cone atau pembatas.
Karena adanya penyempitan ini, pengemudi dituntut untuk lebih berhati-hati saat melaju. Mengingat potensi risikonya cukup tinggi dan bisa terjadi dengan cepat.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC), menjelaskan, satu sikap mengemudi yang sebaiknya diterapkan saat melintas di jalur contraflow adalah tidak menggunakan cruise control.
Marcell menjelaskan, cruise control memang sangat bermanfaat ketika digunakan dalam kondisi tepat, tetapi pengemudi sebaiknya tidak terlena dengan fitur ini dan memakai secara berlebihan.
“Contraflow itu mirip dengan jalan umum pada umumnya, tapi bedanya ini diterapkan di jalan tol dengan batas kecepatan yang lebih tinggi. Ini harus diperhatikan, karena kecepatan tinggi kalau melenceng sedikit saja bisa berakibat fatal,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/4/2024).
Dia menambahkan, pengemudi harus selalu siaga untuk melakukan manuver, baik itu akselerasi-deselerasi atau break-swerve alias menghindari hambatan. Fitur cruise control dinilai bisa sangat membatasi perilaku semacam ini.
“Kalau misalnya kita di luar lajur contraflow, kita punya banyak ruang yang lebih. Tapi ketika contraflow, kita mau ke mana? Ruang gerak dan ruang hindar kan terbatas. Jadi mau tidak mau kita harus berhenti atau melaju dalam waktu singkat,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/08/141200015/tips-lewati-contraflow-jangan-nyalakan-fitur-cruise-control