JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Merapah Trans-Jawa 2024 Pesona Pesisir Selatan Jawa cukup banyak menemui jalan berkelok, seperti di daerah Cilacap dan Pacitan. Untuk melewati jalanan tersebut, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Begitu pula saat melakukan perjalanan mudik, untuk yang tujuannya berada di daerah pegunungan, pasti akan melalui jalanan yang berkelok-kelok.
Bahkan, tidak hanya rute jalan yang berkelok-kelok, konturnya pun naik dan turun. Tentunya, dibutuhkan konsentrasi yang baik untuk bisa melalui tanjakan dan turunan.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, jalanan berkelok dan naik turun, harus mewaspadai titik buta atau blind spot, serta licinnya tikungan.
"Sebab, di tikungan biasanya banyak ceceran oli, tempat kerikil atau debu berkumpul, dan rata-rata permukaannya tidak rata atau bumpy," ujar Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
"Ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama, slow in, slow out. Maksudnya, masuk tikungan secara perlahan dan keluar juga secara perlahan. Gas dan rem secara halus," kata Sony.
Sony menambahkan, untuk yang kedua, sebaiknya usahakan untuk menikung dari sisi luar jalan. Terakhir, jangan lengah dan selalu menjaga jarak, khususnya jika di depan ada truk atau bus.
"Sebaiknya jaga jarak, karena mereka suka mengambil lajur berlawanan di trek lurus maupun tikungan. Selalu mengalah, karena mereka rata-rata nekat, terutama saat sore ke malam hari," ujar Sony.
"Jika di tanjakan, hindari berada di belakang mereka, karena mereka sering gagal menanjak. Jika di turunan, hindari juga berada di depan mereka, karena sering terjadi rem blong," kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/01/094200215/tips-aman-lewati-jalan-berkelok-saat-mudik-lebaran